OPINI
OPINI : Penerapan Pembelajaran Online dan Offline di Masa Pandemi
PENYELENGGARAAN kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran 2021 pada sekolah dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah
Lingkungan pembelajaran dalam model blended learning dapat digunakan secara terpisah karena menggunakan kombinasi media dan métode yang berbeda dan digunakan pada kebutuhan audien (siswa) yang berbeda.
Pembelajaran ini didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar, dan gaya pembelajaran. Guru dan orang tua pembelajar memiliki peran yang sama penting, guru sebagai fasilitator dan orang tua sebagai pendukung.
Bagi peserta didik, dapat membantu untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar mengajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.
Pembelajaran blended learning dapat membantu siswa untuk meningkatkan fleksibilitas dengan menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online.
Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para peserta didik dalam pengalaman interaktif, sedangkan porsi online memberikan peserta didik dengan konten multimedia pada setiap saat, dan dimana saja selama masih memiliki akses internet.
Fokus siswa
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran pembauran (blended learning) yaitu pembelajaran yang menggabungkan proses secara konvensional dan E-learning, proses pembelajaran ini berlangsung menggunakan teknologi pembelajaran yang terdiri dari media elektronik, teks, audio, video, dan multi media serta berbasis web.
Porsi belajar mandiri dengan pembelajaran menggunakan web memiliki komposisi yang sama dengan proses tatap muka.
Pembelajaran blended learning fokus utamanya adalah siswa. Siswa harus mandiri pada waktu tertentu dan bertanggungjawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran blended learning akan mengharuskan siswa memainkan peran yang lebih aktif dalam pembelajarannya.
Siswa membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha dan inisiatif sendiri. Blended learning ini tidak menggantikan model belajar konvensional di kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengembangan teknologi pembelajaran
Penerapan di sekolah
Beberapa model blended learning. Station rotation blended learning. Model ini membaurkan ketiga stasiun atau spot dalam satu jam tatap muka dibagi menjadi tiga.
Misalkan satu tatap muka terdiri atas 90 menit, maka waktu tatap muka 90 menit itu dibagi tiga waktu untuk masing-masing tahapan dalam spot yang berbeda, yaitu 30 menit. Ketiga spot tersebut terdiri atas online instruction, teacher-Ied instruction, dan collaborative activities and stations
Model lab rotation blended learning. Mirip dengan station rotation, yaitu memungkinkan siswa mempunyai kesempatan untuk memutar stasiun melalui jadwal yang telah ditetapkan namun dilakukan menggunakan laboratorium computer khusus yang memungkinkan dilakukan pengaturan jadwal yang fleksibel dengan guru. Dengan demikian diperlukan laboratorium komputer.
Model remote blended learning atau enriched virtual. Dalam pembelajaran remote blended learning, focus siswa adalah menyelesaikan pembelajaran online, mereka melakukan pembelajaran tatap muka dengan guru hanya sesekali sesuai kebutuhan.