Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Pembunuhan di Subang Mestinya Bisa Diungkap 18 November, Prediksinya Lewat dr Hastry Yakin Satu Hal

Batalnya polisi mengungkap pelaku yang menghabisi nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu membuat kasus ini semakin panjang

Editor: muslimah
kolase Instagram drhastry/TribunJabar
3 jam autopsi Jasad Tuti dan Amalia, dr Hastry sebut pelaku pembunuhan akan terungkap 

TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Kasus pembunuhan di Subang diyakini akan segera terungkap dalam waktu dekat.

Bisa jadi, saat polisi mengumuman siapa tersangkanya, akan muncul pro dan kontra di masyarakat.

Karena itulah polisi bergerak sangat hati-hati agar bukti yang dikumpulkan nanti tak bisa diingkari oleh pelaku.

Baca juga: Anggiat Pasaribu Sakit, Ingin Minta Maaf ke Nenek Lansia yang Dibentaknya

Baca juga: Cara Dapat Saldo DANA dari Jewel Slider Puzzle Aplikasi Penghasil Uang Tanpa Daftar Akun

Menjelang hari ke-100, banyak pihak yang menunggu polisi mengumumkan pelaku yang telah menghabisi nyawa Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini.

Masing-masing kuasa hukum dari saksi-saksi kunci juga masih berharap polisi segera mengungkap kasus Subang ini.

Terlebih sejumlah pihak yakin bahwa kasus Subang ini bakal terungkap, tak akan dipetieskan.

Ia yakin polisi mampu mengungkap kasus yang banyak mendapat perhatian ini.

Dikutip dari Surya.Id, tersangka perampasan nyawa ibu dan anak di Subang batal diungkap polisi pada minggu lalu. 

Padahal ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Dr dr Hastry Sumy Purwanti memprediksi Polres Subang sudah bisa mengungkapkan tersangka perampasan nyawa ibu dan anak itu pada Kamis (18/11/2021). 

Batalnya polisi mengungkap pelaku yang menghabisi nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu membuat kasus ini semakin panjang. 

Di sisi lain, saksi kunci kasus ini, Muhammad Ramdanu alias Danu, kini dijaga ketat tim kuasa hukumnya. 

Heri Susanto, yang selama ini intensif mendampingi tim kuasa hukum Danu dari ATS Law Firm, memberikan kabar dan kondisi terkini Danu, saksi kasus Subang.

Heri Susanto terlihat berada di mobil bersama dengan Danu.

Terlihat Danu mengenakan baju jersey berwarna merah.

Danu terlihat santai dan sesekali tertawa saat diajak mengobrol.

Dalam video tersebut Heri memang tidak membahas kasus Subang.

Ia menjelaskan videonya itu hanya obrolan ringan dan memberikan kabar seputar kegiatannya bersama Danu tersebut.

Heri mengaku ia mengajak Danu untuk makan bersama.

Namun, saat itu ia tak menjelaskan detail ke mana perjalanan atau tempat yang mereka tuju.

Ia meminta agar penonton setianya mengikuti perjalanannya sampai akhir.

Kemudian, Heri Susanto menjelaskan dirinya ingin mengajak makan Danu sebagai refreshing.

Menurutnya, kondisi Danu sebagai saksi kasus Subang diperlukan mental yang kuat.

Apalagi ia mengingat, sosok Danu yang masih muda saat dihadapkan pada musibah yang menimpa keluarganya.

K
Olah TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang, dr Hastry, menyelidiki kamar tempat Tuti dan Amalia dibunuh (kolase Instagram hastry_forensik/Kompas TV)

Ia tak ingin obrolannya di perjalanannya itu dapat mengganggu konsentrasi sopir.

Lebih lanjut Heri mengatakan, terlebih saat itu dirinya tengah membawa Danu yang menurutnya saksi yang harus dijaga.

“Teman-teman saya tidak akan banyak berbicara di dalam perjalanan biar sopir juga dapat berkonsentrasi,”

“Karena pada hari ini saya membawa seseorang yang memang saat ini itu sangat, harus dijaga ya,” ujar Heri Susanto.

Heri pun berharap agar kasus Subang tersebut segera terungkap.

Di unggahan lain, Heri mengaku saat ini mobilitas Danu memang cukup dibatasi. 

Danu  lebih banyak berada di rumah demi menjaga keamanannya. 

Karena alasan itu lah dia mengajak refreshing Danu sesekali waktu. 

Yosef Rileks Main Biliar

Di bagian lian, Yosef Hidayah (55), suami Tuti Suhartini dan ayah Amalia Mustika Ratu, menghabiskan waktunya dengan bermain biliar bersama tim kuasa hukumnya.

Fajar Sidik selaku tim kuasa hukum Yosef mengatakan, setelah sebelumnya kliennya yang secara intens diperiksa oleh pihak kepolisian mengaku butuh refleshing.

"Kan tahu sendiri klien kami sudah 15 kali dipanggil penyidik untuk diperiksa, ya mungkin butuh aja hiburan," ucap Fajar saat dihubungi melalui sambungan seluler, Minggu (21/11/2021).

Menurut Fajar, hal tersebut wajar dilakukan kliennya agar tidak terlalu memikirkan terus menerus dari kasus perampasan nyawa.

"Ya menurut saya itu salah satu aktivitas yang wajar juga, itu juga kan mainnya bersama saya dengan tim kuasa hukum lainnya," katanya.

Bukan hanya itu, kuasa hukum pun membeberkan kondisi dari kliennya tersebut setelah secara intens dilakukan pemeriksaan dan tetap berharap agar kasus tersebut cepat terungkap.

"Allhamdulilah baik, Pak Yosef juga ke saya sering ngomong dan berdoa semoga kasusnya cepat terungkap," ujar Fajar.

Fakta Baru Diungkap dr Hastry

Ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Dr dr Hastry Sumy Purwanti dalam tayangan live streaming youtube Denny Darko, Sabtu (20/11/20210) memastikan pelaku pembunuhan ini lebih dari satu orang. 

Dokter Hastry dengan tegas mengakui pelaku pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu lebih dari satu orang. 

Hanya saja, saat Denny Darko menyebut pelaku lebih dari tiga orang, dr Hastry hanya tersenyum. 

Berikut fakta-fakta terbaru kasus ini: 

1. Tak mungkin dipetieskan

Dr Hastry memastikan walauapun kasus perampasan nyawa di Subang ini sudah berjalan lebih darti 90 hari, polisi tidak akan menghentikan penyelidikannya alias tak akan dipetieskan. 

"Gak, dijamin, pasti (terungkap," tegas polisi asal Semarang, Jawa Tengah, ini.

Dr Hastry mengaku sangat sedih ketika banyak orang yang tidak percaya polisi bisa mengungkap kasus ini.

"Saya sudah bilang, 100 persen pasti terungkap. Saya sudah tahu," tegasnya. 

Ibu satu anak ini juga membantah polisi kalah dengan pembunuhnya. 

"Engga, gak kalah dong. Kami sangat berhati-hati," tegasnya. 

Karena belum terungkap, Hastry memastikan pelakunya masih ada. 

2. Prediksi lewat

Dr Hastry awalnya memprediksi kasus ini akna diungkap ke pubik pada tanggal 18 atau 19 November 20121. 

Hal ini berdasarkan analisis dan bukti ilmiah yang sudah dikumpulkan. 

Namun, prediksi itu ternyata sudah lewat. 

Prediksi ini ternyata sama dengan yang diungkap Denny Darko. 

Meski predksinya meleset namun, diperkirakan dalam waktu dekat, pelaku pembunuhan itu akan diungkap polisi

3. Ada oknum berseragam yang terlibat?

Disinggung keterlibatan oknum berseragam dalam kasus pembunuhan ini, dr Hastry mengaku saat ini penyelidikan polisi belum sampai di sana. 

Alasannya, kasus ini belum mengarah ke sana. 

"Belum sampai di sana karena belum ada kesan. Belum ada yang mengarah-mengarah ke situ. Saya hanya mengumpulkan ilmiahnya saja," katanya. 

Dr Hastry memastikan, jejak ilmiah itu tidak akan bohong atau dipalsukan. 

Dengan analisis ilmiah seperti penderteksian DNA, hal itu sangat memungkinkan untuk diketahui. 

Bahkan, dia mengibaratkan ketika ada cipratan kopi bekas diminum seseorang yang menempel dibaju, dengan mudah dia bisa mendeteksi DNA orang yang ada di copratan kopi tersebut.

"Tidak ada kejahatan yang sempurna," tegasnya. 

4. Perencanaan luar biasa

Dr Hastry mengaku mundurnya penetapan tersangka kasus ini karena pihaknya harus memeriksa secara komprehensif dan lengkap agar selesai dan jelas. 

Saat disinggung bahwa polisi kekurangan mengumpulkan barang bukti forensik karena tempat kejadian perkara (TKP) tidak steril, Hastry bahkan menyebut hal tak terduga. 

"Memang ada perencanaan yang luar biasa bagusnya," ungkapnya. 

APakah nantinya kasus ini bakal merembet kemana-mana, Hastry tak membantahnya. 

Menurutnya, itu akan menjadi tugas polisi mengungkap semuanya. 

"Kita menyajikan bukti ilmiah, untuk menjerat pelaku.

Kita kan gak butuh pengakuan pelaku. Yang penting kasusnya selesai, kita sajikan bukti ilmiah," katanya. 

Di antara tiga saksi yang diperiksa marathon (Yosef, Yoris dan Danu), siapa yang akan terlibat? dr Hastry tidak mau menjawabnya. 

5. Bisa Jadi Muncul Pro dan Kontra

Dokter Hastry bicara kemungkinan ketika tersangka kasus Subang diumumkan.

Ia akui, pada saat tersangka kasus Subang diumumkan kemungkinan akan terjadi pro kontra.

Tapi ia menegaskan kepolisian memiliki kapasitas dan kewenangan secara profesional untuk membuktikan tersangka bersalah.

Ahli forensik itu pun membeberkan  pengalamannya saat mengungkap kasus besar.

Ia menceritakan pengalaman pada saat mengungkap pelaku kasus besar kerusuhan di Mako Brimob.

Meski polisi yakin didapatkan pelakunya, pihaknya tetap menggelar perkara menghadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Pada proses hukum ini kemudian kasus akan berlanjut pada ke pengadilan.

Demikian, pada tahapan ini kata dr Hastry, para ahli penyidik kasus turut memberikan keterangan dan bersaksi.

“Bagaimana kita meyakinkan yang mulia,” ujarnya.

Dokter Hastry menjelaskan para ahli pun berbicara memberikan keterangan sesuai apa yang mereka periksa tanpa intervensi.

Dari hasil tersebut, para pelaku rajapati atau tersangka pun tak bisa lagi mengelak.

“Kalau yang ditetapkan tersangkanya mereka ya sesuai hasil forensik ya sudah tidak bisa mengelak,” ujarnya.

Ia pun menegaskan dengan dikumpulkan bukti di pengadilan, JPU tak lagi membutuhkan pengakuan pelaku. (Tribunjabar)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved