Berita Pati

Adaptasi Perubahan Perilaku saat Pandemi, SMAN 1 Jakenan Pasang Bilik Temperatur Otomatis

Pandemi Covid-19 membuat SMAN 1 Jakenan Pati menerapkan adaptasi perubahan perilaku.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal
Seorang siswa memeriksa suhu tubuh di bilik temperatur SMAN 1 Jakenan, Senin (22/11/2021) 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Pandemi Covid-19 membuat SMAN 1 Jakenan Pati menerapkan adaptasi perubahan perilaku.

Sebagaimana senantiasa diw

Seorang siswa memeriksa suhu tubuh di bilik temperatur SMAN 1 Jakenan, Senin (22/11/2021).
Seorang siswa memeriksa suhu tubuh di bilik temperatur SMAN 1 Jakenan, Senin (22/11/2021). (Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal)

anti-wanti oleh pemerintah, perubahan perilaku yang dimaksud ialah berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan.

SMAN 1 Jakenan juga memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam penerapan protokol kesehatan ini.

Mereka memasang dua bilik temperatur tubuh (body temperature) dengan portal yang membuka-menutup secata otomatis bergantung suhu tubuh orang yang melewatinya.

Sebelum masuk sekolah, siswa maupun guru harus memasuki bilik yang berada di lobi dan menempelkan kepala atau tangan di sensor suhu yang tersedia.

Jika suhu tubuh normal, yakni di bawah 37 derajat Celsius, portal akan terbuka secara otomatis.

Kepala SMAN 1 Jakenan Wiyarso menuturkan, penggunaan alat tersebut membuat proses pengukuran suhu berjalan lebih cepat, sehingga tidak terjadi kerumunan siswa.

Sebelum masuk bilik pun, para siswa mesti berbaris rapi dengan jarak yang telah diatur.

"Sarana-prasarana ini sudah kami siapkan lebih dari enam bulan yang lalu," kata Wiyarso, Senin (22/11/2021).

Dia mengatakan, hal ini juga dimaksudkan sebagai bentuk kesiapan sekolah dalam menyongsong digelar kembalinya pembelajaran tatap muka pada awal 2022 mendatang.

Di samping menyiapkan sarpras prokes, lanjur Wiyarso, pihaknya juga telah memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk guru dan murid.

"Vaksinasi untuk murid sudah seratus persen. Termasuk yang dosis kedua," ujar dia.

"Bahkan tidak hanya untuk murid saja, melainkan bagi orang tua murid yang belum mengikuti vaksinasi akan kami data dan kami ikutkan vaksinasi," tambah Wiyarso.

Handy Arfiano Hastyawan, siswa kelas XII, menyebut bahwa keberadaan sarana prasarana pendukung prokes, termasuk body temperature box, memang sangat diperlukan saat ini. 

"Selain untuk mengetahui suhu tubuh setiap anak, juga dapat mencegah kerumunan ketika memasuki lingkungan sekolah," ucap dia.

Ia menambahkan, keberadaan alat ini juga dapat menjadi pengingat bagi warga sekolah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Mengingat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved