Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara Khusus

Rektor USM Doktor Supari: Jadi Dosen Memberikan Kemanfaatan Bagi Orang Lain

Doktor Supari dilantik sebagai Rektor Universitas Semarang (USM) periode 2021-2025.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto
Rektor Universitas Semarang (USM) Doktor Supari 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Doktor Supari dilantik sebagai Rektor Universitas Semarang (USM) periode 2021-2025 pada 1 November 2021. Bersamaan, wakil rektor yang juga dilantik.

Supari sudah kenyang makan a

Pemimpin Redaksi Tribun Jateng Erwin Ardian memberikan cendera mata kepada Rektor USM Dr. Supari
Pemimpin Redaksi Tribun Jateng Erwin Ardian memberikan cendera mata kepada Rektor USM Dr. Supari (Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto)

sam garam sebagai pimpinan struktural di USM. Pada periode sebelumnya, ia menjabat Wakil Rektor 3 USM. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat Wakil Rektor 1.

Ayah dua anak ini merupakan lulusan sarjana teknik di Universitas Diponegoro (Undip), lalu mengambil magister di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelar doktoral dari Institut Teknologi Surabaya (ITS).

Kecintaannya pada dunia teknik juga diikuti kedua putranya yang mengambil kuliah di jurusan Teknik Elektro.

Karirnya yang kini diraih tidak semudah membalikan telapak tangan. Penuh perjuangan. Pencapaian besar biasanya dilahirkan dari pengorbanan yang besar.

Karirnya sebagai dosen berawal dari niat dan tekad untuk memberikan kebermanfaatan bagi orang lain.

Tribun Jateng memiliki kesempatan untuk mewawancarai Rektor Supari terkait kehidupan, karir, dan harapan yang akan diwujudkan memajukan USM.

Saat kecil memiliki cita-cita apa?

Jadi insinyur. Punya keinginan jadi dosen setelah lulus kuliah. Karena bukan dari keluarga berlebihan, tapi berkecukupan, saya ngelesin (mengajar les privat), ternyata nikmat. Kenikmatan datang ketika ada anak didik berhasil lulus dan diterima melanjutkan sekolah. Sejak itu, passion saya berubah untuk berkecimpung di dunia pendidikan.

Lalu ada tawaran jadi dosen USM. Orangtua yang saya hormati, saya minta pendapat. Dan bilang kalau ada yang jelas mending diterima. Lalu pilih jadi dosen sampai sekarang. Kontraktor saya tinggal.

Apa motivasi untuk mengajar, jadi dosen?

Mengajar adalah berbicara investasi masa depan negeri ini. Tidak ada yang menggantikan, selain para pemuda. Bahwa penerus bangsa ini ya generasi muda. Besok para pimpinan juga yang sekarang jadi mahasiswa itu. Makanya, yang belum jadi mahasiswa, kuliah di USM.

Saat kecil, apakah seorang Supari anak yang rajin?

Sebenarnya tidak rajin. Ini jujur. Tapi saya anak yang fokus. Dengan teman dolan bareng, main bareng, pulang bareng dan besok nilainya di sekolah berbeda. Saya orang yang fokus. Kalau saya mendengarkan, ya betul-betul mendengarkan.

Dan saya punya doa, ya Allah kalau saya lupa, mohon diingatkan apa saya yang sudah saya ketahui, saya dengar, saya lihat. Dikabulkan. Jadi waktu ujian jadi ingat.

Hal apa yang paling berkesan saat kuliah dulu?

Waktu kecil ingin jadi insinyur. Lalu masuk Undip di Teknik Elektro sekitar tahun 1988. Lalu Pak Menteri buat peraturan baru, bahwa lulusan teknik itu sarjana teknik, bukan insinyur. Saya merasa gagal jadi insinyur. Nilai jual seorang cowok yang merupakan insinyur berbeda dengan sarjana teknik.

Tapi belakangan ini, ada paradigma lain. Artinya, kalau gelar insinyur tidak dipakai akan punah lulusan itu. Tapi sekarang ada profesi insinyur yang levelnya merupakan di atas sarjana teknik.

Kebetulan saya ikut profesi insinyur dan menjadi Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Cabang Semarang. Akhirnya kesampaian menjadi insinyur.

Ini hikmah yang bisa diambil. Jika ada doa, keinginan bisa tertunda, tercapai di waktu yang tepat.

Saat mengajar atau menjadi dosen, adakah momen yang tidak pernah dilupakan?

Ada. Dua momen. Pertama ketika ada anak didik, setelah kuliah berani mendekati saya. Saya overestimate ke adik- adik mahasiswa, kenyataannya di bawah harapan saya, hingga yang muncul emosi. Emosi seorang dosen, bukan yang lain. Jadi seolah ada intonasi berbeda, ada sedikit pendidikan karakter, belajar harus dipacu.

Feedback-nya agar emosi diturunkan, biar lebih matching. Itu karena memang waktu itu saya terbawa situasi, dimana saya kuliah di Undip, UGM, dan di sini berbeda. Saya sadari anak USM rapornya di bawah yang di Undip dan UGM. Saya paham, ini yang ada lalu bagaimana dimaksimalkan.

Momen kedua, ketika menjabat Wakil Rektor 1, ada seorang mahasiswa yang sudah lulus dan jadi alumni datang ke ruangan saya. Lalu bertanya 'mana kok tidak ada target tahunan?' Itu sangat berkesan pada saya. Ada feedback dari mereka. Sebenarnya target tahunan ada, tetapi tidak ditempel di tembok. Memang target tahunan harus ditempel di tembok supaya tamu juga bisa lihat.

Untuk saya, feedback ini agar lebih baik, mahasiswa lebih baik, dan USM lebih baik.

Menurut Anda, peluang anak muda di era sekarang seperti apa?

Ada peluang luar biasa. Yang pasti, kalian adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa ini tidak diteruskan pemuda dari luar negeri, tidak mungkin. Tetapi oleh anda sekalian adik- adik milenial.

Ini harapan orangtua termasuk pengajar seperti saya. Namun, tidak cukup sampai dengan anda yang diharapkan, tetapi siapkan diri anda untuk menerima estafet kepemimpinan negeri ini. Ambil peluang- peluang, jadi pengusaha, apapun profesi di negeri ini. Itu untuk anda sekalian. Itu lah peluang semua yang harus diraih dan diusahakan untuk anda pantas mendapatkannya.

Kalau saya berpikir, Indonesia bukan milik kami yang akan kami wariskan untuk anda sekalian, tetapi titipan kalian semua untuk saya persiapkan untuk anda terima dan nantinya untuk dilanjutkan.

Pesan apa yang ingin disampaikan untuk para pemuda, para milenial?

Karena anda adalah harapan bangsa ini kedepan, jadi apapun ke depan, mulai saat ini persiapkan karakter baik anda, mulai  memilih lingkungan yang positif, bacaan positif, kegiatan positif.

Kedepan ada hal baru yang mungkin muncul pada era kemajuan teknologi yang sekarang ini, semakin unpredictable. Ilmu hari ini belum tentu minggu depan dipakai lagi.

Persiapkan diri anda sepantas pantasnya, supaya diri anda menjadi sukses dan bermanfaat. Itu lah kebanggaan kami semuanya.

Menjadi catatan, Rektor USM belum ada yang dari alumni USM sendiri. Suatu saat siapkan diri anda bahwa Rektor USM itu adalah alumni USM. Yang belum daftar, segera daftar.

Apa yang Anda rencanakan untuk kemajuan USM?

USM didirikan tokoh-tokoh nasional. USM didirikan Yayasan Alumni UNDIP. Ini luar biasa, sudah sebesar ini. Tercatat ada 22 ribu mahasiswa yang sedang studi dan alumni sebanyak 40 ribu. Kedepan, ada amanah untuk membuat USM unggul, baik itu yang tertera di sertifikat dan terasa oleh semua. Dosen merasakan unggul, mahasiswa merasakan unggul, dan karyawan merasa unggul.

Warga USM semuanya sejahtera dan unggul. Serta diakui keunggulannya oleh masyarakat lokal, nasional, internasional atau global. Ini amanah yang harus diemban empat tahun ke depan.

Bagi anda, apa perbedaan pengajar dan pendidik?

Bedanya, seorang pengajar hanya transfer of knowledge, hanya memberikan apa yang diketahui seorang dosen kepada mahasiswa. Tapi, seorang pendidik bisa mengajar dan memberikan contoh, dan di belakang ada doa.

Pada pendidikan, kepada adik-adik mahasiswa mengikuti kuliah, selain menerima pengetahuan, juga dicontohkan behaviour (karakter baik) day by day, dan diberikan doa. Doa agar kedepan sukses. Gusti Allah akan mencari jalan nanti akhirnya hingga menjadi anak yang sukses di masa datang. Doa seorang pendidik.

Kata-kata motivasi apa yang menjadi pegangan hidup anda sampai sekarang?

Kata motivasi untuk beraktivitas hingga ke titik ini, adalah dari para guru saya terutama guru agama, pada salat Jumat. Bahwa orang itu ada tiga hal yang akan jalan terus yang saya ingat, anak saleh, amal jariah, dan ilmu yang bermanfaat. Saya termotivasi untuk bermanfaat bagi orang lain.

Jika orang lain itu semakin banyak jumlahnya, itu semakin baik. Makanya, pas ada peluang jadi seorang dosen, akan saya ambil karena ada kemanfaatan bagi adik-adik mahasiswa.

Ada peluang jadi rektor, insyaalloh kemanfaatan akan semakin banyak dan tinggi kualitasnya. Semoga mampu mengemban amanah ini sebaik-baiknya. (*)

Pimpinan Tribun Jateng dan Rektor USM Dr. Supari (ketiga kiri) berfoto bersama.
Pimpinan Tribun Jateng dan Rektor USM Dr. Supari (ketiga kiri) berfoto bersama. (Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto)
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved