Berita Pendidikan
Pengaturan Skor Sepak Bola, BEM FIK Unnes Kirim Surat ke Menpora, Ini Isi Tuntutannya
BEM FIK Unnes memberikan catatan kritis terhadap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (BEM FIK Unnes) memberikan catatan kritis terhadap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Ketua BEM FIK Unnes, Tulus Wahyu Widodo menuturkan, berawal dari diskusi bersama mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan, ada tiga aspirasi yang disampaikan untuk evaluasi dan perbaikan untuk kemajuan olahraga tanah air.
Evaluasi dilakukan usai sejumlah gelaran olahraga diadakan, baik level nasional maupun internasional.
Yang menjadi sorotan oleh mata kritis mahasiswa antara lain terkait sanksi yang diberikan Badan Anti-Doping Internasional (WADA).
Indonesia dijatuhi hukuman lantaran dinilai tidak memenuhi standar yang ditentukan WADA.
"Melihat kondisi berkaitan sanksi atas ketidak patuhan terhadap TDP (Test Doping Plan) sehingga berdampak pada olahraga nasional. BEM FIK Unnes meminta Menpora Untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut untuk kemajuan olahraga nasional," kata Tulus, Senin (29/11/2021).
Seperti diketahui, akibat sanksi tersebut, tim bulutangkis di Thomas Cup tidak diizinkan mengibarkan bendera kebangaan merah putih dalam prosesi penyerahan piala kejuaraan dunia bergengsi untuk atlet bulutangkis pria ini.
Selain itu, BEM FIK Unnes meminta kementerian membereskan masalah terkait pengaturan skor atau match fixing.
Tindakan tidak fair ini kembali muncul di dunia sepak bola Indonesia akhir-akhir ini.
Tidak hanya pada kompetisi sepak bola kasta teratas atau Liga 1, pengaturan skor juga diduga terjadi di Liga 2 dan Liga 3.
Berita terbaru, saksi kunci atau whistleblower percobaan match fixing Liga 3 Jatim menjadi korban tabrak lari sehingga batal menjadi saksi di Polda Jatim.
"Segera tuntaskan dugaan pengaturan skor dan menindak tegas oknum yang ingin mencederai olahraga nasional," tandasnya.
Terkait penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON ) XX di Papua beberapa waktu yang lalu, BEM FIK Unnes meminta kementerian mengevaluasi terkait sarana dan prasarana serta fasilitas untuk atlet. Hal itu untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional.
"Selain itu, kami juga meminta Menpora untuk memberikan perintah atau imbabuan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga di kabupaten dan kota untuk memberikan apresiasi kepada atlet yang berprestasi," katanya.
Surat aspirasi dari BEM FIK Unnes tersebut sudah dilayangkan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta. Aspirasi yang tertuang dalam surat dengan Nomor 006.7/BEMFIKUNNES/XI/2021 kepada Menpora tersebut diharapkan dapat ditindaklanjuti agar ada pembenahan olahraga.
"Kami juga mengajak kepada seluruh mahasiswa, khususnya mahasiswa ilmu kelohragaan di Indonesia, untuk bersama-sama mengawal isu-isu yang berkaitan dengan olahraga. Saya juga berharap dunia olahraga Indonesia semakin berprestasi di ranah internasional," imbuhnya.(mam)