Berita Semarang
Karya Mahasiswa UPGRIS Semarang: Olah Limbah Buah Jadi Produk Pengharum Ruangan
Di tangan sejumlah mahasiswa UPGRIS, limbah kulit buah dapat diolah jadi pengharum.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
Yakni 1 mililiter larutan eco enzyme dicampurkan, ke dalam 1000 mililiter air atau 0,5 mililiter larutan eco enzym mencampurkan ke dalam 500 mililiter air.
Masukkan larutan tersebut, ke dalam botol semprot menggunakan pipet plastik untuk membersihkan udara dari kuman dan bakteri serta dapat menghilangkan bau.
Kemudian, pada saat fermentasi berusia dua bulan tambahkan 10 persen bahan aromatic berupa coffee, peppermint, lavender, green tea atau jeruk.
"Tambahkan bahan aromatic ke dalam larutan eco enzyme melalui bantuan alat ataupun diaduk manual lalu fermentasi kembali selama satu bulan," bebernya.
Menurut Hasna, selepas tiga bulan larutan eco enzyme siap dipanen, dengan cara disaring sehingga limbah organik yang tersisa tersaring.
Larutan ini, yang nantinya digunakan sebagai bahan pengharum ruangan.
Sebelum dipanen pada hari ke 90 melakukan pengukuran pH terlebih dahulu pada eco enzyme guna memastikan kestandaran hasil fermentasi yang baik.
"Eco enzyme yang baik mengandung pH dibawah 4.0 dan memiliki aroma asam segar khas fermentasi,” paparnya.
Sementara itu, dosen pembimbing tim PKM-K UPGRIS, Dr Ling Maria Ulfah SSi MPd mengatakan, tim PKM-K Ecos Air yang menciptakan pengharum ruangan dari limbah kulit buah ini didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mereka berhasil menciptakan inovasi terbaru sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Melalui inovasi tersebut, ia berharap produk karya mahasiswanya dapat diterima di masyarakat luas.
"Selanjutnya produk air freshener ecos air ini juga dibuat dengan inovasi desain kemasan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga layak jual," imbuhnya saat dihubungi Tribunjateng.com.
Selain, sebagai pengharum ruangan, ecos air memiliki keunggulan yang cukup banyak antara lain sebagai desinfektan dan pembersih barang-barang.
Saat ini, produk tersebut sudah dipasarkan secara online seperti WhatsApp, Instagram, Shopee, dan Facebook.
Sambutan dari masyarakat cukup bagus, hal itu bisa dilihat dari banyaknya pesanan di platform Instagram ecosair_.
"Semisal pandemi sudah berakhir, nantinya pemasaran produk ecos air ini akan diperluas promosi dan penjualannya agar dapat dikenal oleh masyarakat," tandasnya. (*)
