Berita Tegal
Keren, Pelabuhan Kota Tegal Dipenuhi Seni Mural Ajakan Jaga Laut dari Sampah
Ada pemandangan baru yang menarik mata di area Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, temboknya dipenuhi seni lukis mural.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Ada pemandangan baru yang menarik mata di area Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal.
Pemandangan itu rupanya adalah seni lukis mural.
Ada lima mural di area pelabuhan tersebut.
Mural tersebut dilukis penuh warna dengan pesan yang mudah dipahami oleh masyarakat.
Baca juga: Berkunjung ke Semarang, Jenderal Dudung Ingin Para Komandan Satuan Harus Kreatif dan Inovatif
Baca juga: Desa Dieng Kulon Banjarnegara Juara 2 Desa Wisata Terbaik Versi Kemenparekraf
Baca juga: 14 UKM di Kudus Terima Bantuan Kemasan Kardus, Diharapkan Mampu Dongkrak Penjualan Produk UKM
Satu di antaranya, seperti mural ikan hiu yang setengah badannya merupakan sampah plastik.
Gambar tersebut memberi pesan bahwa membuang sampah di laut akan merusak ekosistem makhluk laut.
Kru bongkar muat kapal, Slamet Riyanto (40) mengatakan, ia sangat mendukung adanya mural-mural tersebut.
Karena mural tersebut berisi pesan yang mengingatkan nelayan dan masyarakat umum.
Pesannya agar tidak buang sampah sembarangan, terutama agar tidak buang sampah di laut.
"Biar buang sampah tidak sembarangan. Terus kalau sampah plastikan jelas mencemari," kata Slamet kepada tribunjateng.com, Jumat (10/12/2021).
Slamet mengatakan, dari mural tersebut, masyarakat juga diingatkan agar memilah sampah.
Membuang sampah harus dibedakan antara yang organik dan anorganik.
"Yang tidak tahu, jadi tahu. Ada sampah organik, ada juga anorganik. Ini bagus," ungkapnya.
Warga lain pedagang cincau di pelabuhan, Muhamad Nur (50) mengatakan, mural tersebut menjadi pengingat.
Bagi para nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di pelabuhan.
Supaya menjaga kebersihan sehingga pelabuhan tetap bersoh.
"Biar disiplin dan tertib. Sampah-sampah dibuang di tempatnya, tidak dibuang sembarangan," ujarnya.
Koordinator Project Tegal dari DFW Indonesia, Hartono menjelaskan, mural tersebut merupakan bagian dari program pelabuhan perikanan bersih.
Melalui mural tersebut, harapannya akan terwujud peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.
Terutama untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Kita manfaatkan media tembok ini karena lebih gampang dilihat. Pesan yang kita sampaikan lebih mudah dicerna dengan gambar dan tulisan yang lebih sedikit," katanya.
Hartono menjelaskan, ada lima mural dengan masing-masing pesan.
Pesan pertama gambar yang menjelaskan bahwa plastik itu memiliki nilai jual.
Lalu gambar untuk mengajak masyarakat mengurangi penggunaan kantong plastik.
Ada juga gambar yang memberikan pesan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di laut.
Baca juga: Blusukan, Petugas Gabungan di Blora Gelar Vaksinasi Malam Hari
Baca juga: Dedi Mulyadi Sedih sekaligus Takjub Dengar Wali Kota Bandung Meninggal: Cara Pulang Yang Sempurna
Baca juga: Tembok Toko Emas di Karangpandan Dibobol Maling, Uang Rp 23 Juta dan Kamera CCTV Hilang
Kemudian, gambar ajakan agar masyarakat membuang sampah dengan memisahkan yang organik dan anorganik.
Terakhir, mural yang menyampaikan pesan bahwa masyarakat bisa dihukum karena prilaku buang sampah di laut.
"Kami berharap, setidaknya ini akan menggugah kesadasaran mereka terkait penanganan sampah," jelasnya. (*)