Fakultas Informatika IT Telkom Purwokerto Gelar Seminar Bijak Berinternet

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) “Cakra” mendapat kunjungan dosen Fakultas Informatika Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP).

Tujuannya melaksanakan pengabdian masyarakat berupa seminar yang dilaksanakan pada Minggu (5/12/2021). 

Seminar Bijak Berinternet ini dilaksanakan di SDN 1 Cipaku Purbalingga sebagai tempat dilaksanakan pembelajaran PKBM Cakra.

Kegiatan berlangsung selama 2 jam menghadirkan pemateri unggul dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto mengenai bijak berinternet.

Materi yang disampaikan terdiri dari Internet Sehat, Social Media, Spam, Click Bait, investasi bodong, dan Keamanan Berinternet.

Seminar Bijak Berinternet diberikan kepada pemuda Purbalingga yang saat ini sedang mengikuti kejar paket C sebagai penyetaraan untuk lulusan SLTA.

Acara seminar diisi oleh dosen.

Dosen yang terlibat adalah Muhammad Lulu Latif Usman,S.Pd.,M.Han, Alon Jala Tirta,S.Kom.,M.Kom., Arief Rais Bachtiar, S.Kom., M.Kom., Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom. M.Eng., Pradana Ananda Raharja S.Kom., M.Kom., dan Muhamad Azrino Gustalika,S.Kom.,M.Tr.T.

Mereka didampingi enam mahasiswa Fakultas Informatika. 

Animo peserta terbilang tinggi dalam mengikuti seminar bijak berinternet.

Terbukti dengan hadirnya peserta berjumlah 85 peserta.

Peserta Kejar Paket C di PKBM Cakra merupakan pemuda dengan rentang usia 15-30 tahun.

Mereka memiliki berbagai latar belakang pekerjaan yang berbeda.

Berbeda dari peserta didik sekolah formal yang umumnya harus berangkat mulai Senin sampai Jumat untuk ukuran Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau SLTA, di PKBM peserta hanya berangkat pada Sabtu dan Minggu.

Menurut Azrino salah satu dosen yang juga pemateri, tujuan seminar untuk membekali pemuda-pemuda Purbalingga dalam membentuk presepsi dan menganalisa suatu tindakan dalam melakukan berbagai kegiatan di internet.

Azrino menambahkan pemuda saat ini rentan dengan berbagai ancaman kejahatan yang ada di internet.

Sebaliknya, mereka juga sangat rentan menjadi pelaku kejahatan itu sendiri sehingga membutuhkan pendidikan untuk bijak berinternet.

Ancaman yang dimaksud beragam mulai pencurian data pribadi, spam, virus hingga penyalahgunaan akun pribadi baik melakukan penipuan maupun mencuri uang dari korban.

"Kegiatan dilaksanakan menggunakan metode ceramah. Peserta mendapatkan materi dari dosen ITTP dengan menggunakan materi yang sudah dibuat. Di dalamnya terdapat praktik penggunaan akun Google Family sebagai metode dalam melakukan tindakan pengawasan terhadap anak dalam berselancar di internet," jelas dia. 

Selain melakukan demonstrasi penggunaan Google Family, seminar juga mengenalkan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sebagai lembaga negara yang mengawasi kegiatan sektor jasa keuangan.

Pengenalan OJK sebagai lembaga negara dalam pengawasan kegiatan sektor jasa keuangan dilatarbelakangi banyaknya kegiatan jasa keuangan seperti pinjaman online, investasi, atau kegiatan lain yang beredar di internet namun tidak memiliki legalitas secara hukum.

"Untuk mencegah dampak negatif adanya jasa keuangan yang ilegal secara hukum, dikenalkanlah OJK agar peserta tahu bagaimana harus memilih dan mengakses informasi terkait jasa keuangan yang memiliki legalitas hukum bagi negara" tandasnya. (*)