Smart Women

Diah Maylan Sari Kejar Mimpi Melesatkan Bisnis Roti di Ambarawa Semarang, Tak Lupakan Aksi Sosial

perjalanan hidup Diah Maylan Sari sebelum sukses membangun usaha toko roti dilaluinya dengan susah payah dan penuh perjuangan.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Diah Maylan Sari, pemilik Valesca Bakery, Jalan Dr Cipto No 8, Ambarawa, Kabupaten Semarang. 

TRIBUNJATENG, SEMARANG - Hampir sebelas tahun merantau mulai dari Kota Solo sejak 2001-2004, lalu pindah ke Kota Surabaya 2005-2011 membuat Diah Maylan Sari (42) berada dititik jenuh.

Sampai akhirnya, ia pun memilih kembali pulang ke daerah asal di Kabupaten Semarang.

Ia lantas mendirikan usaha sendiri di bidang makanan kering atau kue yang diberi nama Valesca Bakery.

Diah mengatakan, perjalanan hidupnya sebelum sukses membangun usaha dilaluinya dengan susah payah dan penuh perjuangan.

Baca juga: Dinkes Kota Semarang Tunggu Juknis Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Tercatat Ada 110 Ribu Sasaran

Baca juga: Head to Head Timnas Indonesia Vs Laos Piala AFF 2020, Garuda Unggul Rekor Pertemuan, Wajib Pesta Gol

Semenjak kuliah di Kota Semarang sekira tahun 1997-2001 dirinya bekerja sembari berkuliah lantaran kekurangan biaya.

Dirinya pun bekerja apa saja, mulai menjadi penjaga toko, lalu menjual kain pantai di bundaran Simpanglima sampai berprofesi sales promotion girl (SPG).

Diah Maylan Sari 12-12
Diah Maylan Sari, pemilik Owner Valesca Bakery, Ambarawa Kabupaten Semarang

 

“Saya kuliah dari pagi sampai siang, sorenya bekerja sampai malam. Dari sana saya kenal suami, saat itu dia bekerja sebagai loper koran. Inilah kemudian titik awal munculnya Valesca Bakery pada akhirnya, karena saat itu tidak lama perusahaan korannya tutup, suami saya bekerja menjadi satpam di sebuah pabrik tepung. Kami sama-sama bekerja sambil kuliah,” katanya

Ia menambahkan, keterampilan membuat adonan roti diakuinya didapat dari sang suami.

Ketika itu, setiap kali selesai bekerja, suaminya belajar membikin roti.

Suaminya mulai turut mempelajari bermacam-macam resep yang diajarkan ke siswa lembaga pendidikan yang digawangi pabrik tersebut.

Ia pun menyediakan bahan baku sendiri untuk membuat adonan sendiri.

Dia menyatakan, berkat ketekunan yang dimiliki suaminya pada akhirnya justru diangkat pimpinan setempat menjadi seorang asisten di lembaga pendidikan tersebut.

Tidak jarang, suaminya mengisi demo masak atau training di sejumlah perhotelan mengajarkan membuat roti sampai akhirnya dipindah tugas ke Kota Surabaya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved