Berita Pekalongan
Jaring Aspirasi, Wali Kota dan Wawalkot Ngobrol Bareng Warga Terdampak Banjir Rob
Sejumlah titik di wilayah Kota Pekalongan masih terendam banjir rob yang belum kunjung surut. Wilayah tersebut di antaranya Clumprit
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN -Sejumlah titik di wilayah Kota Pekalongan masih terendam banjir rob yang belum kunjung surut.
Wilayah tersebut di antaranya Clumprit, Kelurahan Degayu di Kecamatan Pekalongan Utara dan Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat.
Oleh karena itu, sebagai upaya mendengar masukan dan keluhan warganya, Pemerintah Kota Pekalongan menyelenggarakan kegiatan ngobrol bareng wali kota dengan warga terdampak banjir rob yang berada di wilayah tersebut, di rumah dinas Walikota, Senin (13/12/2021) malam.
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, bahwa di wilayah Pasirsari dan Celumprit masih dilanda banjir rob yang belum kunjung surut.
Meski jajaran Pemkot Pekalongan dan Forkopimda sudah turun meninjau langsung ke lapangan, namun secara detail teknis pihaknya ingin mendengar masukan dan keluh kesah warga terdampak banjir rob secara langsung.
Sehingga, akan membangkitkan peran serta warga setempat dan tidak saling menyalahkan.
"Alhamdulillah untuk warga sudah sadar akan situasi dan kondisi tersebut, tetapi kita ingin mendengar lebih detail masukan-masukan mereka seperti mereka membutuhkan pompa, kemudian muncul pertanyaan dari warga kenapa pintu air yang di Pasirsari RW 4 itu tidak berjalan, dan sebagainya."
"Pertanyaan-pertanyaan ini bisa saling sinkron dengan jawaban-jawaban instansi terkait termasuk saya, pak wakil, pak Nusron, dan dinas terkait mudah-mudahan bisa memberikan solusi terbaik," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Menurut Aaf, panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan mengungkapkan bahwa untuk mengubah kesadaran warga untuk penanganan bencana sudah sangat luar biasa, terbukti keterkaitan penanganan bencana dengan tanggul darurat, warga sudah mau bekerja bakti.
Sehingga, tidak hanya dari peran pemerintah tetapi di dalam penanganan bencana ini, peran aktif dan masukan dari warga sangat diperhatikan untuk penanganan ke depannya.
"Saat ini berdasarkan data terakhir dari BPBD, masih ada sekitar 170an orang warga Kota Pekalongan yang mengungsi di sejumlah posko pengungsian. Kami pastikan logistik untuk pengungsi sudah semua tercover dan terpenuhi," ujarnya.
Selain itu juga, bunda PAUD dan dindik memberikan trauma healing di wilayah Pasirsari.
"Mudah-mudahan ada masukan dan upaya penanganan yang dilakukan. Lalu, bantuan-bantuan pompa walaupun skala kecil, setidaknya bisa membantu mengurangi genangan-genangan air yang ada," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin menambahkan, bahwa yang disampaikan warga terkait penanganan prioritas banjir sebetulnya sudah dilakukan pada saat mengundang 3 pelaksana kegiatan salah satunya dari pihak BBWS Pemali Juana di Ruang Jetayu beberapa waktu lalu.
Dimana, Pemkot Pekalongan meminta tidak perlu menunggu pengerjaan 2 tahun selesai, baru warga merasakan manfaatnya.