Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lawan Covid19

IDI: Gejala Covid-19 Varian Omicron Lebih Ringan, tapi Penularannya 5 Kali Lebih Cepat

Gejala Covid-19 varian Omicron lebih ringan dibanding dengan varian lain. Namun, penularannya bisa lima kali lebih cepat.

(SHUTTERSTOCK/natatravel)
Ilustrasi varian Omicron (B.1.1.529) 

TRIBUNJATENG.COM - Gejala Covid-19 varian Omicron lebih ringan dibanding dengan varian lain.

Namun, penularannya bisa lima kali lebih cepat.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih.

Baca juga: Kasus Pertama Omicron di Indonesia: WNI dari Nigeria Diduga Tularkan ke Petugas Wisma Atlet


"Sudah dikonfirmasi oleh para ahli, gejala Omicron ini tidak lebih berat, malah lebih ringan.

Tetapi kecepatan penularannya bisa lima kali."

"Ada yang menyebut angka 500 persen, berarti 5 kali lebih cepat," kata Daeng dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (20/12/2021).

Lebih lanjut, Daeng menyebutkan, meski gejalanya lebih ringan tapi penularan Omicron ini bisa berakibat perburukan pada penderita penyakit HIV.

Serta penyakit lainnya yang dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.

Daeng juga memperingatkan semua pihak agar tetap mewaspadai Varian Omicron ini.

Karena Omicron ini tetap memiliki potensi untuk menyebabkan transmisi lokal.

 
Oleh karena itu, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan obat-obatan tetap harus dipersiapkan.

Terdeteksinya Omicron di Indonesia Bukti Pentingnya Karantina

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan, hasil pelacakan asal muasal masuknya Covid-19 varian Omicron ke Indonesia.

Hasilnya, kasus pertama diduga berasal dari warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021.

Setelah merunut kasus WNI yang positif Covid-19 di Wisma Atlet pada 14 hari ke belakang, kemungkinan besar indeks case (kasus pertama) Omicron adalah WNI, dengan inisial TF, usia 21 tahun, yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021.

Ada 169 WNI dari luar negeri yang melakukan karantina di Wisma Atlet antara 24 November hingga 3 Desember 2021 yang telah dilakukan tracing dengan hasil satu orang, TF, probable dengan kemungkinan besar tertular Omicron.

Hasil test PCR untuk TF sudah dinyatakan negatif.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengatakan, terdeteksinya kasus pertama Omicron di Indonesia merupakan salah satu fungsi utama dari karantina bagi setiap orang yang masuk ke negara Indonesia.

Melalui karantina, pelaku perjalanan dari luar negeri akan dipantau dan diobservasi oleh petugas kesehatan.

Dengan demikian, apabila pelaku perjalanan tersebut didapati positif Covid-19, bisa dengan segera dilakukan tracing.

Tidak hanya itu, melalui karantina pula pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala bisa langsung ditangani petugas medis.

"Penting bagi setiap pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia untuk melakukan karantina."

"Terdeteksinya Omicron di Indonesia merupakan salah satu keberhasilan dari karantina dan kita bisa dengan segera melakukan tracing untuk mencegah meluasnya penularan Omicron," kata dr Nadia dalam keterangan tertulis resmi Kemenkes, Minggu (19/12/2021).

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran Omicron dan Covid-19 jenis lainnya.

"Kurangi mobilitas, tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak."

"Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan Covid-19, terutama Omicron yang laju penyebarannya sangat cepat," ujarnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul IDI Sebut Omicron Gejalanya Lebih Ringan Dibanding Varian Lain, Tapi Penularannya 5 Kali Lebih Cepat

Baca juga: Ade Rai Banjir Pujian dan Trending di Twitter gara-gara Video Viral Awet Muda

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved