Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Pejabat Ini Minta Dimakamkan Bersama Tumpukan Uang agar Bisa Menyuap Tuhan di Akhirat, Sukses?

Dia, dikubur bersama tumpukan uang, yang dimaksudkan untuk menenangkan Tuhan atas dosa-dosa duniawi orang yang meninggal

Editor: muslimah
SHUTTERSTOCK Via Kompas.com
Ilustrasi dolar AS 

TRIBUNJATENG.COM - Tingkah pria yang sudah meninggal ini menjadi sorotan dunia.

Namun akhirnya apa yang ia inginkan tak bisa terpenuhi.

Seorang pegawai negeri Uganda sempat berpesan pada istrinya. Dia meminta kalau meninggal nanti, agar dikuburkan dengan uang tunai sebesar 200 juta shilling Uganda, atau setara dengan 55.000 dollar AS.

Pria itu meninggal Desember 2017, dan istrinya memenuhi permintaan suaminya.

Baca juga: Jarang Diketahui, Simak 7 Manfaat Utama Ramuan Jahe Kayu Manis Serai untuk Kesehatan

Baca juga: SURVEI TERBARU: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat, KedaiKopi Sebut Sandiaga Cocok Jadi Cawapres

Baca juga: Berdiri di Samping Peti Mati Putrinya, Ayah Laura Anna Jadi Sorotan

Dia, dikubur bersama tumpukan uang, yang dimaksudkan untuk menenangkan Tuhan atas dosa-dosa duniawi orang yang meninggal.

Secara tak langsung, pria ini ingin "menyuap" Tuhan.

Dilansir Africa News, pria ini adalah Charles Obong.

Dia berusia 52 tahun saat kematiannya, dan menjabat sebagai pejabat senior di Kementerian Pelayanan Publik selama satu dekade (2006-2016).

Menantu laki-lakinya membenarkan bahwa wasiatnya menyatakan bahwa istri Charles harus menyimpan sejumlah besar uang di peti matinya.

Uang itu akan diberikan kepada Tuhan pada Hari Penghakiman sebagai persembahan agar dosa-dosanya bisa diampuni.

Meskipun dosa yang sebenarnya tidak disebutkan, dia meminta saudara laki-laki dan perempuannya untuk memastikan bahwa istrinya melakukan apa yang dia perintahkan.

Portal berita Uganda's Daily Monitor melaporkan bahwa dia meninggal pada 17 Desember 2016 setelah sakit yang berkepanjangan.

Dia dimakamkan di rumah leluhurnya di distrik Lira utara negara itu.

Peti mati logam yang dikuburkannya menelan biaya 20 juta shilling atau 5.500 dollar AS.

Namun wasiatnya dilanggar selama akhir pekan, setelah jenazahnya digali dan uangnya diambil oleh anggota klan.

Apakah pria ini gagal menyuap Tuhan?

Tentu saja ini pertanyaan konyol.

Peti mati yang dikubur disertai doa jauh lebih indah dibanding uang.

Bukan begitu? (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved