Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Naik 6 Kali Lipat, Omicron Dominasi Kasus Baru di AS

Omicron menyumbang 73,2 persen kasus baru covid-19 di AS pada pekan lalu, dan kematian pertama terkait dengan varian itu di negara bagian Texas.

Editor: Vito
Ed JONES / AFP
Sejumlah orang mengantre di stan pengujian covid-19 pinggir jalan Times Square New York, 20 Desember 2021. 

TRIBUNJATENG.COM, NEW YORK - Virus corona varian terbaru, Omicron, menebar kekhawatiran global menjelang momen libur Natal dan tahun baru, dengan terus menyebar cepat di sejumlah negara.

Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada akhir November lalu telah digolongkan oleh WHO sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VOC).

Pejabat kesehatan federal AS pada Senin (20/12), melaporkan, Omicron telah mendominasi kasus baru covid-19 di negara itu.

Dikutip dari Aljazeera, Omicron menyumbang 73,2 persen kasus baru pada pekan lalu, dan kematian pertama yang diketahui terkait dengan varian tersebut dilaporkan di negara bagian Texas.

Angka-angka dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menunjukkan peningkatan kasus Omicron hampir enam kali lipat hanya dalam satu minggu. Di sebagian besar negara bagian, bahkan lebih tinggi.

Omicron bertanggung jawab atas sekitar 90 persen atau lebih kasus baru di wilayah New York, Tenggara, Midwest industri, dan Pacific Northwest.

Data kasus Covid-19 nasional menunjukkan bahwa lebih dari 650.000 kasus Omicron terjadi di AS minggu lalu.

Sejak akhir Juni, varian Delta telah menjadi varian utama yang menyebabkan kasus covid-19 di AS. Pada akhir November, lebih dari 99,5 persen kasus virus corona adalah Delta, menurut data CDC.

Direktur CDC, dokter Rochelle Walensky mengatakan, angka baru tersebut mencerminkan jenis pertumbuhan yang terlihat di negara lain. "Angka-angka ini sangat mencolok, tetapi tidak mengejutkan," katanya, seperti dikutip Associated Press.

Meski demikian, Gedung Putih mengatakan pada Senin (20/12), bahwa Presiden Joe Biden tidak berencana untuk melakukan lockdown.

Namun, CDC dan Departemen Luar Negeri telah menyarankan orang Amerika agar tidak bepergian ke delapan tempat, termasuk Spanyol, Finlandia, Chad, dan Lebanon. Bonaire, Monaco, San Marino, dan Gibraltar juga telah ditambahkan ke dalam klasifikasi Level 4: Sangat Tinggi.

Pakar penyakit menular terkemuka di AS, Dr Anthony Fauci, sempat memperingatkan bahwa perjalanan Natal akan meningkatkan penyebaran Omicron, bahkan di antara mereka yang telah divaksinasi penuh.

Sejumlah negara, termasuk Prancis dan Jerman telah memperketat pembatasan covid-19 dan memberlakukan pembatasan perjalanan untuk mencoba menghentikan penyebaran varian baru itu. Belanda telah memberlakukan lockdown ketat selama periode Natal. 

Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson pada Senin (20/12) tidak mengumumkan lockdown lebih lanjut. Namun, pihaknya tetap memantau situasi dan mengambil tindakan jika kasus melonjak.

Wali Kota London, Sadiq Khan mengatakan, perayaan Malam Tahun Baru di Trafalgar Square London telah dibatalkan demi kepentingan keselamatan public. (Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved