Berita Jakarta
Apa Dampaknya Bila Pemerintah Hapus Premium dan Pertalite?
Pemerintah berencana menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite secara bertahap, sebagai upaya memperbaiki kondisi lingkungan.
"Pertamina tetap akan melaksanakan penugasan sesuai dengan keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah," jelasnya.
Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto meminta pemerintah mencari solusi alternatif BBM murah bagi masyarakat, bila tetap ingin menghapus Premium.
Hal itu dinilai perlu dijalankan pemerintah agar upaya menjaga lingkungan hidup tercapai, tetapi beban hidup masyarakat tidak bertambah.
"Pemerintah harus memiliki rencana buffering dan mitigasinya. Kalau Premium dihapus, apa alternatif BBM murah untuk masyarakat?" ucapnya.
Menurut dia, saat ini daya beli masyarakat sedang lemah karena terdampak pandemi covid-19, dan tahun depan belum tentu terjadi pemulihan daya beli masyarakat tersebut.
Oleh sebab itu, Mulyanto pun mempertanyakan, apakah kompensasi atas penugasan Pertamina untuk Premium dapat dialihkan ke BBM yang tersisa, sehingga harganya menjadi sama dengan harga Premium.
“Kalau itu yang dilakukan, saya yakin tidak ada penentangan dari masyarakat. Jadi, betul-betul harus dikaji terkait dengan kondisi ekonomi masyarakat di tengah pandemi ini, yakni apakah sudah tepat waktunya menghapus Premium," tukasnya.
Selain itu, Mulyanto pun meminta pemerintah dan Pertamina berhenti bernarasi akan menghapus Premium karena penggunaannya terus turun. Sebab, narasi itu menyesatkan, dan berpotensi masuk kategori kebohongan publik, mengingat faktanya hingga kini masih banyak masyarakat menggunakan bensin jenis itu.
"Kalaupun penggunaan Premium berkurang, hal itu disebabkan karena Pertamina yang mengurangi jumlah pasokan di beberapa wilayah, bukan karena peminatnya yang berkurang," tuturnya.
"Kalau mau jujur, silakan buka data jumlah distribusi BBM Premium ke berbagai wilayah. Kita lihat sama-sama apakah benar penurunan konsumsi BBM Premium itu karena turunnya minat masyarakat," tukasnya Mulyanto. (Tribun Network/sen/wly)
Baca juga: Hotline Semarang : Pak Kapan Vaksinasi untuk Siswa MI?
Baca juga: Ganjar Pranowo Nilai Mbah Minto Bisa Menghibur dan Menginspirasi
Baca juga: Tanggapan Nia Ramadhani Setelah Dituntut 12 Bulan Rehabilitasi
Baca juga: SMA Taruna Nusantara Buka Penerimaan Siswa Baru Jalur Beasiswa, Reguler dan Kontribusi Khusus