Tradisi Anak Desa di Banjarnegara Berburu Belut Pakai Umpan Anak Kodok

Anak-anak Desa Jenggawur Kabupaten Banjarnegara memiliki tradisi unik berburu belut.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Khoirul Muzakki
Agung dan teman-temannya remaja asal Desa Jenggawur Banjarnegara menghabiskan waktu sore dengan berburu belut di sawah, Selasa (28/12/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Suasana sore hari di persawahan Desa Jenggawur, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara lain dari biasa. 

Setelah petani pulang, sawah tidak lantas lengang.

Puluhan remaja desa gantian menyerbu areal persawahan. 

Tapi mereka bukan untuk bertani, melainkan berburu belut yang telah mentradisi.

Usai sawah dibajak, di lahan yang berlumpur dan berair itu, belut biasanya mulai bermunculan. 

Agung (14), remaja asal Rt 1 Rw 2 Dusun Pesanggrahan Desa Jenggawur bersama teman-temannya semangat turun ke sawah.

Mereka tidak berkumpul di satu titik, melainkan menyebar ke segala penjuru. 

Mereka seakan berlomba untuk mendapatkan belut yang sembunyi di balik lumpur.

Tangan kiri mereka menenteng ember atau plastik untuk wadah belut tangkapan. 

Sementara tangan kanan membawa senar pancing yang ujungnya dikaitkan dengan kail. 

Agung mencermati setiap titik lahan di pinggiran sawah. 

Setiap ada lubang kecil, di situ dimungkinkan ada belut yang tinggal. 

Ia memasukkan kail yang sudah diberi umpan anak katak ke dalam lubang.

Umpan alami itu konon merupakan kesukaan belut

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved