Book Lover

Gara-gara Televisi Rusak, Nahla Beralih ke Buku, Ia Pun Terpukau Novel Karya Paulo Coelho

Kedekatan Annisa Nahla Awalis dengan buku bermula dari hal unik. Ia lebih banyak mengisi waktu dengan membaca buku.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: moh anhar
DOKUMENTASI PRIBADI
Annisa Nahla Awalis 

TRIBUNJATENG.COM - Kedekatan Annisa Nahla Awalis dengan buku bermula dari hal unik.

Nahla kecil yang haus akan hiburan di rumah karena televisi yang dipasang rusak dan tak kunjung dibenahi, membuatnya lebih banyak mengisi waktu dengan membaca buku.

Kegiatan membaca yang awalnya sekadar pelarian itu kemudian justru membuatnya ketagihan sampai dirinya dewasa.

Nahla mengatakan, dalam menentukan buku bacaan tak pilih-pilih.

Baca juga: Libur Nataru Berakhir, Arus Lalu Lintas di Gerbang Tol Kalikangkung Meningkat 37 Persen

Baca juga: Usai Lewati Masa Sulit, Sahabat Pratama Arhan Ini Kembali Didaftarkan PSIS di Liga 1 Musim Ini

Hampir semua buku dibacanya, termasuk majalah, dan komik.

Ia bercerita, pada awal mengakrabi buku dia lebih banyak membaca ensiklopedia, bukan novel atau karya sastra lain yang sekarang menjadi kegemarannya.

“Sewaktu SD dari eksiklopedia sampai majalah seperti majalah Bobo dan Intisari saya baca. Kemudian, setelah SMP mulai membaca novel, meskipun dapat dibilang bahan bacaan saya lebih random campur beberapa penulis favorit, seperti Andrea Hirata, Dee Lestari, dan Paulo Coelho. Soalnya dulu TV sempat rusak, cari hiburan larinya ke buku,” kata Nahla kepada Tribunjateng.com.

Nahla mengatakan, apabila ingin membaca novel dengan genre fantasi, sejumlah pengarang yang menjadi rujukannya antara lain JK Rowling dan Philip Pullman.

Untuk genre novel-novel konspirasi, dia lebih banyak membaca karya penulis Dan Brown.

“Saat ini saya lebih banyak membaca novel atau kumpulan cerpen,” katanya.

Perempuan asal Kota Salatiga itu mengungkapkan, membaca buku novel atau kumpulan cerpen seperti paket komplet.

Pembaca, kata dia, bisa menyaksikan berbagai kejadian sosial, hiburan, dan pengetahuan baru pada saat yang bersamaan melalui narasi cerita yang dibangun pengarang.

“Misalnya, novel Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata itu berkesan banget, bikin saya semangat ke sekolah waktu itu. Untuk kumpulan cerpen, saya memfavoritkan buku kumpulan cerpen Kompas,” ucapnya.

Nahla menyampaikan, meski sekarang lebih banyak waktunya digunakan untuk bekerja, di sela-sela bekerja dia tetap menyempatkan untuk membaca buku.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved