Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jemaah Kanzul Ilmi Center Brebes Zikir dan Selawat Bersama

Kanzul Ilmi Center (KIC) Bumiayu Brebes menyelenggarakan kegiatan pada malam tahun baru 2022.

istimewa
pimpinan Kanzul Ilmi Center yang juga Wakil Ketua LD PWNU Jateng, KH Ahmad Najib Afandi memberikan ceramah kepada jemaah. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kanzul Ilmi Center (KIC) Bumiayu Brebes menyelenggarakan kegiatan pada malam tahun baru 2022.

Pusat dakwah Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) yang dipimpin Wakil Ketua LD PWNU Jateng, Dr KH Ahmad Najib Afandi ini menggelar zikir dan selawat bersama.

Ratusan jemaah yang kebanyakan dari wilayah Brebes selatan (Bumiayu, Paguyangan, Bantarkawung, Salem, Sirampog, Tonjong) bersama melantunkan zikir dan selawat menyambu tahun baru 2022.

"Ada orang sok pintar bertanya, kenapa merayakan malam tahun baru dengan selawat? Kita orang Islam tahun barunya hijriah bukan masehi? Itu perkataan yang benar tapi maksudnya tidak baik atau batil. Kenapa kalau tidak suka tahun masehi, KTP kalian memakai tahun masehi?" kata Gus Najib, dalam keterangan tertulis, Senin (3/1/2022). 

Menurutnya, zikir dan selawat di tahun masehi sangat dianjurkan sebagai pengganti budaya hura-hura dan kemaksiatan yang lazim terjadi di malam tahun baru.

"Zikir di malam tahun baru bukan semata-mata   memperingatinya, tapi ajakan munajat, berzikir, berdoa dan mengaji untuk muhasabah diri atas nikmat umur dan lainnya. Karena secara umum semua orang menggunakan perhitungan waktu masehi dalam segala urusan hidupnya," ucap lulusan doktoral bidang tasawuf dari Maroko ini.

Anak dari almarhum Kiai Afandi Indramayu ini menyatakan, terkait persoalan hukum haji, puasa, dan zakat memang Islam menggunakan hijriah.

Dengan begitu, tahun baru masehi tetap menjadi acuan syukur serta muhasabah diri dengan berzikir, dariada mengisinya dengan kemaksiatan.

"Kami ingin mendobrak tradsi masyarakat dengan tampil berselawat. Kalau bisa tahun depan bikin panggung besar selawatan sampai jam 00.00," ucapnya.

Ia menjelaskan, tahun baru merupakan waktunya introspeksi diri. Terutama, terkait umur dan amal yang diperbuat selama setahun penuh.

"Jadi pertanyaan, satu tahun yang lalu dan beberapa tahun yang lewat, sudahkah umur kita betul-betul jadi barokah," tandasnya.(mam)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved