Berita Demak
Janji Bakal Ungkap Pelaku Diduga Pembegalan di Guntur, Kapolres Demak: Sudah Ada Titik Terang
Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono, berjanji bahwa dirinya akan segera mengungkap kasus pembunuhan atau diduga pembegalan yang terjadi di Desa Blero
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono, berjanji bahwa dirinya akan segera mengungkap kasus pembunuhan atau diduga pembegalan yang terjadi di Desa Blerong, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak pada Senin (13/12/2021) dini hari lalu.
Kasus tersebut menimbulkan korban jiwa, yakni seorang pemotor bernama Syaefudin (32), warga Desa Gaji, Kecamatan Guntur.
Syaefudin meninggal seusai terkapar dengan sejumlah luka bacokan di dada dan perut.
“Untuk TKP di Blerong alhamdulillah sudah ada titik terang. Saya akan merilis, ya, kalau sudah lengkap terkait penyidikan, petunjuk serta barang bukti. Tinggal nanti ada scientific investigation dari Pak Kasatreskrim beserta jajarannya. Sehingga kasus ini saya janji akan saya rilis di awal 2022, mohon doanya,” ungkapnya pada Jumat (31/12/2021).
AKBP Budi juga mengatakan, bahwa ia tak segan-segan menegur jajarannya atau anggotanya jika tak bisa menyelesaikan kasus dengan segera.
Baca juga: Pemotor Bersarung Diduga Jadi Korban Begal di Guntur Demak, Saksi Sebut Korban Sempat Melawan
Baca juga: Pemotor Bersarung Diduga Jadi Korban Begal di Guntur Demak, Saksi Sebut Korban Sempat Melawan
Ia juga mengatakan akan memberikan punishment atau ganjaran kepada anggotanya.
Tak hanya kasus yang berada di Desa Blerong, ia juga berjanji akan merilis kasus-kasus lain yang belum terungkap.
Sebagai informasi, dalam pemberitaan sebelumnya berdasarkan penuturan saksi mata, pelaku pembunuhan tersebut berjumlah sekitar empat orang.
Sementara, Almarhum Syaefudin saat itu tengah mengendarai motor sendirian sambil mengenakan jaket dan sarung.
“Yang saya lihat empat orang, setahu saya orang dewasa dan ada yang membawa parang, setelah saya pergoki langsung kabur naik dua motor matic,” ujar Adi Purwoko, warga yang rumahnya dekat dengan lokasi kejadian.
Saat itu, ia sedang siap-siap lembur menguruk padas. Kemudian mendengar suara minta tolong.
Ia yang yang masih membawa cangkul, langsung segera berlari menuju lokasi kejadian dan meneriaki para pelaku.

Menurutnya, korban yang sendirian berjalan ke arah rumahnya dan tak lama kemudian terjatuh dan terkapar.
"Setelah melihat saya, keempat pelaku langsung kabur. Saya langsung fokus terhadap korban yang tergeletak, ia menderita luka bacok atau sayatan di dada. Saya tidak melihat begitu jelas motornya (pelaku), salah satunya Vario dan satunya entah Beat atau Scoopy,” ujarnya kepada Tribunjateng.com.
Motor korban sendiri tergeletak di tepi jalan, diduga pelaku tidak sempat membawanya lantaran terpergok oleh Adi yang sedang berlari membawa cangkul menuju lokasi.
Polisi langsung datang menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Dari penuturan keluarga korban, korban saat itu dalam perjalanan pulang seusai mengantarkan saudaranya ke pondok pesantren di Kecamatan Mranggen. (*)