Berita Internasional

Novak Djokovic Tak Mau Jadi Korban Permainan Politik, Kata Diplomat Serbia

Masalah hukum terkait visa Australia milik petenis dunia asal Serbia, Novak Djokovic, telah memicu kemarahan

gettyimages
Petenis Serbia, Novak Djokovic 

TRIBUNJATENG.COM, MELBOURNE - Masalah hukum terkait visa Australia milik petenis dunia asal Serbia, Novak Djokovic, telah memicu kemarahan dan frustrasi di antara para penggemarnya di seluruh dunia.

Hal itu disampaikan oleh diplomat Serbia selaku Kuasa Usaha di Kedutaan Besar Serbia di Rusia, Slavouljub Tsaric.

Dlaporkan Russia Today, Selasa (11/1/2022), pengadilan federal Australia menolak pembatalan visa Djokovic pada Senin kemarin, dengan mengatakan bahwa para pejabat Australia tidak memberikan cukup waktu bagi sang petenis untuk menanggapi tuduhan 'pelanggaran aturan ketat masuk negara itu'.

Baca juga: Pria Kolombia Jalani Suntik Mati meski Penyakitnya Tak Mematikan, Ini Alasannya

Hakim memerintahkan agar petenis tersebut segera dibebaskan dari pusat detensi imigrasi.

"Saya berharap pihak berwenang Australia menghormati keputusan pengadilan mereka.

(Menghormati) keputusan pengadilan adalah atribut dari aturan hukum," kata Tsaric.

Ia menegaskan bahwa Djokovic tidak mau menjadi 'korban permainan politik'.

"Novak Djokovic bukan penjahat, teroris atau migran ilegal, namun diperlakukan seperti itu oleh otoritas Australia yang memicu kemarahan dari para penggemar dan warga, bukan hanya Serbia tapi juga dunia," tegas Tsaric.

Polisi Melbourne diketahui juga telah menggunakan semprotan merica pada Senin kemarin untuk membubarkan kerumunan penggemar Djokovic di luar kantor tim hukumnya.

 
Beberapa penggemar terlihat membalut diri mereka menggunakan bendera Serbia.

Perlu diketahui, Djokovic rencananya akan bermain di Australian Open namun kemudian ditahan pada pekan lalu saat mencoba memasuki negara itu di bawah pengecualian medis untuk vaksinasi virus corona (Covid-19).

Mengutip dokumen pengadilan, ia mengaku kepada pejabat perbatasan bahwa dirinya belum divaksinasi, namun telah pulih dari Covid-19 pada bulan lalu dan menghasilkan tes negatif pada 22 Desember 2021.

Kendati telah menyampaikan hal tersebut, pejabat terkait tetap mencabut visanya dan menyatakan bahwa petenis itu telah melanggar aturan.

Tsaric pun berharap Djokovic bisa bermain di turnamen itu, namun partisipasinya saat ini masih dalam ketidakpastian.

Karena Menteri Imigrasi Australia, Alex Hawke menegaskan bahwa setelah keputusan pengadilan pada Senin kemarin, dirinya masih dapat mencabut visa petenis itu. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diplomat Serbia: Novak Djokovic Korban Permainan Politik

Baca juga: Pedangdut Velline Chu Ditangkap karena Narkoba, Ratu Begal Mengaku Pakai Sabu untuk Hilangkan Trauma

Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved