Berita Jateng
Pemprov Jateng Pastikan Tol Yogyakarta-Bawen Tak Matikan Sektor Pertanian
Apalagi, nantinya ruas tersebut terkoneksi dengan Tol Trans Jawa dan menyambung dengan Tol Yogyakarta-Bandung.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengawal proses konsultasi publik hingga penetapan lokasi terkait pengadaan tanah untuk jalan tol Yogyakarta-Bawen.
Pemprov Jawa Tengah juga memastikan ekonomi warga tetap bergulir, termasuk sektor pertanian.
Hal itu disampaikan Kabid Pertanahan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah Endro Hudiyono, dalam konsultasi publik pengadaan tanah untuk jalan tol Yogyakarta-Bawen, di gedung Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, kemarin.
Endro menjelaskan, konsultasi publik merupakan tahap awal. Nantinya masih ada proses pematokan dan penetapan lokasi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Dikatakannya, kemanfaatan jalan bebas hambatan Yogyakarta-Bawen tidak hanya memudahkan transportasi antarwilayah.
Sektor wisata diharapkan semakin terangkat dengan adanya jalan tol tersebut.
Apalagi, nantinya ruas tersebut terkoneksi dengan Tol Trans Jawa dan menyambung dengan Tol Yogyakarta-Bandung.
"Koneksi jalan tol Yogyakarta-Bawen akan mengangkat potensi wisata dan meningkatkan investasi, maupun perekonomian. Tidak hanya di Kabupaten Magelang tetapi juga daerah penyangga," katanya, dalam rilisnya, Kamis (14/1/2022).
Terkait lahan pertanian yang terlintasi jalan tol Yogyakarta-Bawen, Endro tidak menampik kenyataan itu.
Namun, pemerintah telah melakukan upaya peningkatan produktivitas padi melalui mekanisme intensifikasi pertanian.
"Hal itu tidak terelakkan, namun pemerintah sudah merencanakan jauh-jauh hari. Sebelumnya di Magelang sudah ada beberapa embung seperti Embung Bandungrejo, Embung Pagergunung dan Embung Dukun. Walaupun lahan pertanian terkena jalan tol, namun dengan intensifikasi pertanian akan meningkatkan produktivitas," ujarnya.
Selain itu, nantinya dalam pembuatan jalan tol, saluran irigasi dan akses menuju perkampungan atau sawah juga tetap dipertahankan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Muhammad Fajri Nuqman menambahkan, nantinya dalam proses pengerjaan fisik tol, warga dimungkinkan bisa menjadi pekerja. Pembangunan secara fisik akan dilakukan pada pertengahan 2022 ini.
"Prinsipnya, warga masyarakat yang terkena pembebasan jalan tol sangat diprioritaskan menjadi pekerja setempat sesuai kemampuan masing-masing. Bisa jadi pekerja kasar, pekerja pendukung, atau kalau kemampuan teknik, bisa juga bergabung," tambahnya.
Hal itu, menurut Fajri juga berlaku bagi pengusaha atau UMKM. Mereka akan diberi kesempatan untuk dapat bergabung di kawasan peristirahatan (rest area).
"Rest area kini juga menjadi sentra ekonomi bagi kabupaten (daerah) setempat. Terhadap usaha yang tadinya di jalan nasional, kemudian ada tol pengusaha UMKM atau restoran akan diberi kesempatan gabung di rest area. Termasuk pelaku ekonomi diberi kesempatan promosikan karya mereka," pungkas Fajri. (Nal)