Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Inter Milan

Kunci Sukses Simone Inzaghi Musim Ini

Performa gemilang Inter Milan akhir-akhir ini tak lepas dari peran Simone Inzaghi.

Editor: sujarwo
(inter.it)
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi. 

TRIBUNJATENG.COM - Performa gemilang Inter Milan akhir-akhir ini tidak bisa lepas dari peran Simone Inzaghi.

Pelatih Inter Milan itu bahkan disebut punya kiat khusus yang luar biasa untuk menempa pasukannya dalam sesi latihan.

Mantan striker legendaris Inter Milan, Real Madrid, dan Roma Antonio Cassano terkesan dengan etos kerja Simone Inzaghi untuk meningkatkan dirinya dan tim.

Berbicara di saluran Twitch Christian Vieri, via FCInterNews, Cassano memuji arsitek Inter Milan atas totalitasnya untuk terus belajar dan berkembang sejak membesut Nerazzurri.

Sekarang ini, Inzaghi sangat dihormati setelah bergabung dengan Inter Milan dari Lazio di musim panas silam.

Strategi dan taktinya yang dianggap unik dan gaya sepak bola serangan balik yang tajam membawa Bianconeri dalam periode kesuksesan.

Pelatih berusia 45 tahun itu sebelumnya telah diprediksi akan menerapkan gaya permainan yang mirip dengan yang dimainkan oleh tim Lazio-nya.

Dan memang ada kesamaan dengan kedua tim, tetapi pada saat yang sama telah ada perubahan mendasar pada ide-idenya di lapangan.

Namun yang pasti adalah bahwa perkembangan Inter Milan sejauh ini berkat dedikasi dan kerja keras pelatih barus Nerazzurri tersebut.

“Seperti yang saya pahami, dia menghabiskan 14 jam sehari di tempat latihan,” katanya Cassano tentang tentang Inzaghi, dikutip Tribun Jogja dari SempreInter.

“Inzaghi adalah pelatih yang tidak pernah berhenti belajar.”

“Dia mendapatkan yang terbaik dari semua stafnya, dan di bawahnya tim dapat mencapai tingkat yang luar biasa tidak hanya di Italia tetapi juga di Eropa,” tambahnya.

Langsung cetak rekor

Simone Inzaghi di Liga Italia Serie A antara Inter Milan vs Juventus pada 24 Oktober 2021 di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan. (Marco BERTORELLO / AFP)

Terkait prestasinya, Simone Inzaghi sekarang menjadi pelatih termuda yang memenangkan Supercoppa Italiana dengan dua tim berbeda.

Menurut Tuttosport, mantan pelatih Lazio memenangkan Supercoppa Italiana bersama Biancocelesti pada 2017 dan 2019.

Inzaghi kemudian memenangkan trofi yang sama bersama Inter Milan setelah menaklukkan dominasi Juventus di Coppa Italia.

Dengan mencapai prestasi ini pada usia 45, ia telah mengalahkan rekor yang dibuat oleh pelatih Juventus saat ini Massimiliano Allegri yang memenangkan Supercoppa bersama Juventus dan AC Milan pada usia 48 tahun.

Setelah itu, ada pelatih Everton saat ini Rafael Benitez yang memenangkan Supercoppa bersama Inter Milan dan Napoli pada saat dia berusia 54 tahun.

Inzaghi juga satu tahun lebih muda dari Fabio Capello yang memenangkannya bersama AS Roma dan AC Milan selama karirnya.

Setelah mengalahkan Juventus di final Piala Super Italia, Inter Milan disebut sebagi tim rujukan di Italia.

Seperti diketahui, Juventus, yang dalam dekade terakhir ini menjadi penguasa Italia, adalah juara Supercoppa Italiana musim sebelumnya.

Mantan bek Inter Milan Giuseppe Bergomi mengatakan Nerazzurri sekarang adalah tim yang akan dilawan oleh tim lain di Italia, setelah meruntuhkan dominasi Juve.

Berbicara di Sky Sport, via FCInternews, Beppe Bergomi menjelaskan, meskipun sulit bagi Inter Milan untuk membangun kekuatan seperti Juventus selama bertahun-tahun, mereka sekarang menjadi acuan atau referensi di Italia.

“Siklus baru sulit dipertahankan karena jika kita memikirkan siklus yang dibuat oleh Juventus, di sepak bola modern, itu tidak terpikirkan,” katanya dikutip Tribun Jogja dari SempreInter.

“Tetapi Inter Milan saat ini, setelah apa yang mereka lakukan tahun lalu dan apa yang mereka lakukan tahun ini, termasuk kemarin di final, ini adalah tim yang kuat yang tahu siapa mereka dan yang bertindak sebagai titik acuan dalam kompetisi kami.

Ketika ditanya pelatih mana yang paling pantas mendapat pujian untuk tim Inter Milan yang luar biasa saat ini, Bergomi menyebutkan Luciano Spalletti, Antonio Conte, dan Simone Inzaghi.

“Penghargaan harus dibagi. Inter memulai dengan Spalletti, dengan siapa mereka memperoleh dua tempat keempat pada menit terakhir menuju Liga Champions. Kami harus memulai dari belakang.

“Kemudian Conte dengan banyak pemain dan dengan cara bermain yang Antonio Conte berhasil berikan kepada timnya dalam waktu singkat.

Di sisi lain, tahun ini Inter Milan dianggap memainkan sepakbola yang berbeda, lebih indah, lebih menyenangkan, membawa banyak pemain melampaui garis bola.

“Saya pikir di tim ini, kami banyak berbicara tentang Brozovic, kami harus memperhitungkan pemain yang memberi banyak ketidakpastian yaitu Bastoni.

“Kita menemukannya bermain sebagai bek, pemain sayap, di lini tengah, kita lalu melihatnya di area penalti, dia memberi assist dan gol.

“Dia membuat kita mengerti betapa bagusnya dia. Namun, penghargaan diberikan kepada pelatih dan klub yang melakukannya dengan baik.”

Untuk itu Beppe Bergomi juga memberikan pujian untuk bek Inter Milan Alessandro Bastoni yang baru-baru ini tampil mengesankan di pertahanan Nerazzurri.

Banyak yang memandang Alessandro Bastoni sebagai masa depan pertahanan tim nasional Italia tetapi mungkin tidak sesederhana itu.

“Tim nasional bermain dengan cara yang berbeda, sehingga akan sulit untuk melihat Bastoni meninggalkan posisinya dan menjadi bek modern yang dicari semua orang hari ini.

“Dia bermain dengan risiko tetapi dari risiko itu, Inter Milan menemukan diri mereka di lapangan dan dalam situasi yang menguntungkan.

“Peran starter untuk timnas Italia tidak diragukan lagi akan segera datang untuk Bastoni, tanpa harus merebutnya dari Bonucci dan Chiellini.” (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved