Penanganan Corona
Bocah SD Meninggal Setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dinkes Kota Tasikmalaya Ungkap Penyebabnya
Dinkes Kota Tasikmalaya mengungkap penyebab meninggalnya seorang bocah SD berinisial D (10) setelah menerima vaksin Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM, TASIKMALAYA - Dinkes Kota Tasikmalaya mengungkap penyebab meninggalnya seorang bocah SD berinisial D (10) setelah menerima vaksin Covid-19.
Pihak otoritas kesehatan tersebut menyebut penyebab korban meninggal karena DBD.
Penyebab itu terungkap setelah Dinkes Kota Tasikmalaya mengetahui hasil tes darah D.
Baca juga: Guru Pesantren di Tasikmalaya Cabuli Santriwati yang Sedang Sakit, Awalnya Pura-Pura Memijat
Baca juga: Hendi Pastikan Stok Vaksin Booster di Semarang Aman
Baca juga: Dongeng Putri Tikus dan Kutukan Penyihir Jahat
Dari hasil itu, korban diketahui positif DBD dengan kondisi demam akut.
"Saat akan menjalani vaksinasi hari Sabtu di sekolahnya di SDN 5 Kersanegara, kondisi D dalam keadaan sehat wal afiat," kata Jajang Suhendar (50), uak almarhum, saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Selasa (18/1/2022).
Menurut Jajang, keponakannya saat itu hendak diantar ayahnya.
Namun D menolak dan memilih berangkat bersama teman-temannya naik angkot.
"Sepulang sekolah ia tampak masih sehat dan bermain," ujar Jajang.
Sore harinya setelah mandi, barulah D mulai demam.
Karena kondisinya memburuk, keluarga membawa D ke Puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSU dr Soekardjo, Minggu (16/1/2022) malam.
Hanya bertahan sehari, D akhirnya tak tertolong dan meninggal dunia, Senin (17/1) malam.
"Walau kami masih sangat berduka karena tiba-tiba saja kehilangan almarhum, kami menerima ini sebagai takdir Yang Mahakuasa," ujar Jajang.
Anak sulung dari dua bersaudara pasangan Dede Budiman (40) dan Eka Rostika (34) ini dimakamkan Senin malam tak jauh dari rumahnya.
Almarhum sendiri ternyata diketahui positif DBD setelah menjalani tes lab dari sampel darahnya.
Baca juga: Perlawanan Gadis di Karanganyar yang Akan Diperkosa Ayah Tiri setelah Mandi, Pura-Pura Pingsan
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Satu di Kabupaten Tegal Hampir Menyentuh 70 Persen
Baca juga: Puisi Ziarah- Joko Punurbo
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat.
Semula Uus mengaku terkejut ada anak meninggal dua hari setelah divaksin.
"Kami cek ke RSU ternyata positif DBD, dengan kondisi demam akut," kata Uus. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penyebab Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Vaksin, Dinkes Sebut karena DBD,
Presiden Jokowi Cabut Syarat Tes PCR dan Antigen, Tapi Ada Syaratnya |
![]() |
---|
Respons Kemenkes saat Aplikasi PeduliLindungi Disebut Melanggar HAM Oleh Amerika Serikat |
![]() |
---|
Pegawai dan Warga Binaan Lapas Purwokerto Disuntik Vaksin,Ignatius Gunaidi: Semuanya Lancar |
![]() |
---|
Dua Bulan Lagi Lebaran, Dinkes Kota Semarang Percepat Vaksinasi Booster, Kejar 70 Persen Sasaran |
![]() |
---|
Tanpa Terkecuali, Semua ASN Pemkab Purbalingga Wajib Vaksinasi Booster, Deadline Akhir Maret 2022 |
![]() |
---|