Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

BPS: Penduduk Miskin Jawa Tengah Menurun pada September 2021

BPS Provinsi Jateng mencatat tingkat kemiskinan di Jawa Tengah menurun pada September 2021.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Tangkap layar - rilis BPS Jateng terkait kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk Jateng secara virtual, Senin (17/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan pada September 2021.

Dikatakan Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Adhi Wiriana, penduduk miskin pada Maret 2021 tercatat sebanyak 4,11 juta, menurun menjadi 3,93 juta orang pada September 2021.

Adapun jika dipresentasekan, penduduk miskin pada September 2021 sebesar 11,25 persen menurun sebesar 0,54 persen poin dibanding Maret 2021 dan turun 0,59 persen poin dibanding September 2020.

"Faktor kemiskinan yang kita dapatkan  dari Maret - September 2021, kita akui bahwa pertumbuhan ekonomi Jateng meningkat. Artinya tahun 2021 relatif lebih baik dibandingkan kondisi tahun 2020," jelas Adhi saat rilis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk Jateng secara virtual, Senin (17/1/2022).

Terkait pertumbuhan ekonomi ini, Adhi menyebutkan, triwulan III 2021 terhadap triwulan III 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 2,56 persen (yoy). Angka ini dikatakan jauh meningkat dibanding capaian triwulan III 2020 terhadap triwulan III 2019 yang terkontraksi sebesar 3,93 persen.

"Kita lihat kemiskinan kita menurun juga karena adanya deflasi. Sementara faktor lain adalah tingkat pengangguran terbuka turun, pekerja setengah penganggur turun, dan pekerja formal naik," ungkapnya.

Sementara di sisi itu, disebutkan, pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2021 juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,84 persen (yoy).

Menurut Adhi, pertumbuhan ini tidak lepas dari adanya berbagai kelonggaran di tengah meredanya pandemi Covid-19.

"Ini harus kita akui bahwa tahun 2020 saat pandemi melanda, banyak sektor terdampak terlebih saat PPKM membuat sulit bergerak. Tapi 2021, sudah banyak kelonggaran dan otomatis pertumbuhan ekonomi meningkat. Kita lihat pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 1,84 persen, menandakan masyarakat sudah relatif berani untuk berbelanja," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved