Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita 25 Nabi dan Rasul, Kisah Mukjizat Nabi Yunus Bertahan Hidup di Perut Ikan Paus 

Cerita 25 Nabi dan Rasul, Kisah Mukjizat Nabi Yunus Bertahan Hidup di Perut Ikan Paus 

Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
New Liturgical Movement
Cerita 25 Nabi dan Rasul, Kisah Mukjizat Nabi Yunus Bertahan Hidup di Perut Ikan Paus  

Cerita 25 Nabi dan Rasul, Kisah Mukjizat Nabi Yunus Bertahan Hidup di Perut Ikan Paus 

TRIBUNJATENG.COM - Berikut cerita 25 nabi dan rasul, kisah mukjizat Nabi Yunus AS yang bertahan dhidup di perut ikan paus.

Nabi Yunus diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada penduduk di daerah Ninawa, di selatan Irak.

Yunus bukan seorang penduduk asli Ninawa karena ia lahir di Palestina.

Ia merupakan seorang pendatang di tengah-tengah penduduk Ninawa. Kaum Ninawa adalah kaum yang kaya raya.

Akan tetapi, mereka sangat bakhil, menuhankan benda, menyembah berhala, dan menganggap tempat tertentu sebagai tempat keramat.

Yunus membawa ajaran tauhid dan iman. Ia mengajak kaum Ninawa agar menyembah kepada Allah.

Ajaran Nabi Yunus merupakan hal yang baru bagi para penduduk Ninawa.

Mereka tidak dapat menerimanya. Apalagi pembawa ajaran agama itu adalah seorang asing yang bukan dari golongan mereka.

Selama 33 tahun berdakwah, Nabi Yunus hanya mendapatkan dua orang pengikut saja, yakni Rubil dan Tanukh.

Hal ini membuatnya sangat sedih. Ia merasa telah berusaha dengan maksimal untuk mengajak kaum Ninawa kepada Allah.

Akan tetapi, ajaran yang disampaikannya tidak sedikit pun menggugah hati mereka.

Setelah meninggalkan kaum Ninawa, Nabi yunus mengembara naik gunung, turun gunung, tanpa tujuan.

Tanpa disadari, la tiba di sebuah pantai. la melihat sekelompok orang bergegas akan naik sebuah kapal.

la minta kepada pemilik kapal agar diizinkan ikut serta bersama penumpang lain. Setelah mendapat izin, ia segera naik kapal tersebut.

Belum lama kapal berlayar di lautan, gelombang besar dan angin topan yang kencang datang.

Seluruh penghuni kapal menjadi panik.

Nahkoda kapal mengingatkan penumpangnya bahwa berdasarkan tradisi, jika terjadi badai dahsyat menerpa kapal,

itu menandakan ada penumpang yang telah melakukan dosa besar.

Nahkoda tersebut mengadakan pengundian untuk menemukan penumpang yang telah melakukan dosa besar.

Dalam pengundian yang dilakukan selama tiga kali berturut-turut, nama Yunus yang terus keluar.

Nabi Yunus yang memerhatikan sewaktu undian dibuat merasa bahwa keputusan undian itu adalah kehendak Allah.

la juga sadar bahwa ia telah melakukan dosa dengan meninggalkan Ninawa sebelum memperoleh izin Allah.

Dengan hati yang penuh kerelaan, Nabi Yunus menceburkan diri ke laut.

Lalu, Allah mewahyukan kepada seekor ikan paus untuk menelannya bulat-bulat.

Seketika itu, kondisi laut menjadi tenang kembali.

Kapal dapat melanjutkan perjalanannya.

Selama berada di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus merasa bersedih hati.

la memohon ampun kepada Allah atas dosa dan tindakan salah yang telah dilakukannya.

Setelah beberapa hari dalam perut ikan paus, Nabi Yunus terlempar dari mulut ikan ke pantai dalam keadaan kurus, lemah, dan sakit.

Akan tetapi, dengan rahmat Allah, di tempat ia terdampar, tumbuhlah sebuah pohon labu yang dapat menaungi Yunus dengan daun-daunnya.

Nabi Yunus pun dapat menikmati buahnya.

Setelah Nabi Yunus sembuh, Allah memerintahkan agar kembali berdakwah ke Ninawa.

Alangkah terkejutnya Nabi Yunus ketika masuk Ninawa. la menemui orang-orang yang dulu menentang ajarannya,

kini sudah menjadi orang-orang saleh dan beribadah kepada Allah.

Nabi Yunus sangat bersyukur kepada Allah.

la bersama Kaum Ninawa bersatu membangun dan membenahi negeri tersebut ke arah yang lebih baik. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved