Ruchayah, Sosok Sepuh Bordir Ichik Khas Kudus, Langganan Istri Soeharto
Bagi Ruchayah, bordir ichik sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Sejak kecil dia sudah akrab dengan tradisi bordir yang diturunkan dari orangtua.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
Setelah puluhan tahun berjalan, Ruchayah tidak tergiur menggunakan alat modern untuk produk bordirnya.
Hal itu untuk mempertahankan nilai bordir yang dibuatnya benar-benar buah karya dari tangan terampil.
Dia masih setia dengan alat bordir ichik.
Yakni mesin jahit kayuh yang telah dimodifikasi supaya bisa digunakan untuk membordir.
Sementara saat dioperasikan, mesin jahit manual itu mengeluarkan suara 'ichik-ichik'.
Ada ratusan pola dan motif yang telah diproduksi usaha bordir milik Ruchayah yang diberi merk Cahaya Indah.
Pola dan motif itu keluar secara genial dan murni dari pikiran Ruchayah.
Hal inilah yang kemudian menjadikan banyak istri pejabat tinggi negara pada masa orde baru memesan produk bordirnya.
Sebab, bordir buatan Ruchayah dijamin beda dan tidak ada yang menyamai.
Sembari mengingat-ingat, Ruchayah menceritakan siapa saja istri pejabat tinggi negara yang pernah memesan bordir kepadanya.
Mulai dari istri Presiden Soeharto, istri Jaksa Agung waktu itu, istri Panglima TNI, dan istri Kapolri saat itu.
Paling terakhir, sependek ingatan Ruchayah, Khofifah Indar Parawansalah yang membeli bordirnya saat dia menjabat sebagai Menteri Sosial.
Dari situlah kemudian bordir ichik menjadi lebih dikenal.
Meski kini usaha bordirnya tak lagi seramai dahulu.
Namun masih tetap bertahan.