Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Demak Masih Tinggi

Kebijakan tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) dan pemberlakuan subsidi atau satu harga minyak goreng kemasan pada angka Rp 14 ribu sudah ditetapkan

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Berikut ini video harga minyak goreng di pasar tradisional Demak masih tinggi.

Kebijakan tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) dan pemberlakuan subsidi atau satu harga minyak goreng kemasan pada angka Rp 14 ribu sudah ditetapkan Kementerian Perdagangan RI pada Rabu (19/1/2022).

Namun pada fakta yang ditemukan di lapangan, kebijakan tersebut hanya berlaku di retail modern seperti swalayan atau minimarket dan tak berlaku di pasar tradisional.

Salah satu contoh, di Pasar Bintoro Kabupaten Demak yang merupakan pasar tradisional, sebagian besar penjual masih menjual harga minyak goreng per kemasannya pada angka Rp 20 ribu.

Dari informasi yang dihimpun, kebijakan satu harga di pasar tradisional akan diterapkan bertahap dan selambat-lambatnya sepekan sejak mulainya kebijakan.

Fenomena tersebut dikeluhkan oleh sebagian pedagang di Pasar Bintoro lantaran kiosnya menjadi sepi pembeli.

Salah satunya yakni Linda Ariyanti (33), pedagang sembako, ia mengaku sudah beberapa waktu terakhir ini tidak ada yang membeli minyak goreng di kiosnya.

“Turun drastis. Karena menurut saya pada lari ke minimarket yang minyak gorengnya dapat subsidi.

Ya saya dan pedagang lainnya inginnya di pasar ini juga sama dapat subsidi, orang kami juga usaha,” ujarnya, Jumat (21/1/2022).

Ia harus menjual minyak goreng per kemasan satu liternya seharga Rp 20.000.

“Karena dari distributornya sudah tinggi.

Harga belinya saya saja sudah Rp 19.500,” tambahnya.

Sementara itu berdasarkan pantuan, persediaan minyak goreng di sejumlah minimarket di Demak sedang menipis atau bahkan kosong.

Hal itu diduga berkaitan dengan fenomena masyarakat yang berramai-ramai membeli minyak goreng di minimarket saat harga sudah pada angka Rp 14 ribu.

Meskipun demikian, menanggapi hal itu, seorang warga di Demak tidak ambil pusing.

Ia mengaku bahwa tingginya harga minyak goreng dan sulitnya mendapat minyak goreng di minimarket merupakan hal yang biasa saja.

“Buat saya biasa saja karena minyak goreng itu dipakai habisnya lama.

Kalaupun harus beli di pasar yang lebih mahal ya tidak apa-apa juga karena menggoreng lauk atau makanan juga tidak setiap hari seperti penjual,” ujar Sari Djati.

Kepala Dindagkop UKM Kabupaten Demak, Iskandar Zulkarnain, mengungkapkan bahwa memang minyak goreng bersubsidi dengan harga Rp 14 ribu sudah tersedia di swalayan.

“Terkait harga di pasar tradisional, sudah dilakukan oeprasi minyak goreng di Pasar Bintoro dengan harga Rp 14.000 per liter. (*)

 

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved