Ghozali Everyday Jual Selfie Rp 14 Juta, 4 Faktor yang Buat Harga NFT Melambung
NFT Ghozali Everyday bisa raup Rp 14 juta dari jualan selfie, berikut empat faktor yang bisa buat harga NFT melambung.
Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
Ghozali Everyday Jual Selfie Rp 14 Juta, 4 Faktor yang Buat Harga NFT Melambung
TRIBUNJATENG.COM - NFT Ghozali Everyday bisa raup Rp 14 juta dari jualan selfie, berikut empat faktor yang bisa buat harga NFT melambung.
Non Fungible Token (NFT) kini tengah populer dan menjadi pembicaraan netizen.
NFT sendiri adalah adalah aset digital yang mewakili suatu objek dunia nyata.
Suatu NFT yang dijual, bakal memiliki nomor kode dan metadata unik yang tidak bisa direplikasi dan tentunya berbeda dari aset NFT lainnya.
Kode unik tersebut juga bisa melacak penerbit token, pemilik awal, dan pemilik akhir untuk karya atau barang yang sifatnya bisa dikoleksi (collectible).
Setiap NFT akan berlaku sebagai item koleksi yang tidak dapat diduplikasi sehingga menjadikannya langka.
Artinya, NFT ibarat sebuah sertifikat keaslian untuk aset virtual.
Dengan demikian, seseorang yang memiliki sebuah NFT akan memiliki sesuatu yang berharga di dunia digital.
Bisa disimpulkan bahwa NFT merupakan aset digital yang bisa dimiliki secara eksklusif oleh seseorang dengan nilai yang bervariasi tergantung orang yang menjualnya.
Baru-baru ini heboh NFT Ghozali Everyday yang membuat pemiliknya menjadi kaya mendadak.
Ghozali yang berasal dari Indonesia tersebut menjual NFT berbentuk selfie-nya setiap hari di paltform Opensea.
Beriku Empat Faktor Harga NFT Bisa Jadi Mahal:
1. Proses dan Konsep
Faktor pertama yang bisa mempengaruhi harga sebuah NFT di marketplace adalah proses dan konsep.
Jika kembali pada peristiwa yang dialami oleh Ghozali Everyday, meski terdengar cukup mudah dengan mengunggah foto selfie sebagai NFT.
Namun perlu diketahui bahwa Ghozali memiliki konsep karya untuk mengambil foto dirinya selama 5 tahun berturut-turut.
Ia melakukan sebuah proses dan konsep secara bersamaan agar memberikan kesan unik pada karyanya.
Oleh karenanya, proses dan konsep pembuatan NFT bisa menjadi faktor yang membuat harganya melambung tinggi.
2. Orisinalitas
Poin berikutnya adalah orisinalitas, dimana kreator NFT dianjurkan untuk membuat karya berkat tangan sendiri.
Sebuah nilai orisinalitas akan menjadi daya tarik bagi para konsumen di marketplace NFT.
Kamu bisa memanfaatkan konsep sebagai sebuah nilai orisinalitas dari sebuah karya.
Dengan begitu, NFT yang kamu miliki pun secara tidak langsung akan menimbulkan efek Fear of Missing Out (FOMO).
3. Kualitas Karya
Selanjutnya, faktor yang membuat harga NFT bisa jadi mahal adalah kualitas karya.
Berbicara soal kualitas, hal tersebut memang nampak subjektif bagi para setiap penikmatnya.
Jadi untuk poin yang satu ini, kamu bisa menentukan siapa target pasar kamu di marketplace NFT.
Kembali lagi, konsep pada karya NFT kamu juga dapat menjadi titik berat untuk menentukan sebuah kualitas karya.
Semakin sesuai antara konsep, orisinalitas, dan kualitas karya NFT milikmu, maka bisa saja value dari produk jadi lebih tinggi.
4. Popularitas Seniman
Faktor terakhir yang bisa membuat harga NFT jadi mahal ialah popularitas seniman.
Kondisi memang sedikit menguntungkan bagi mereka yang sudah memiliki nama.
Sebut saja perusahaan mode seperti, Nike atau perusahaan mainan, Hotwheels.
Kedua perusahaan itu bisa dibilang sebagai salah satu pemain di pasar NFT yang mengandalkan popularitas dari brand.
Namun perlu diingat bawa popularitas seniman NFT bisa dibangun jika kamu memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh orang lain. (tribunjateng/non)