Berita Tegal
Ayam Potong di Pasar Trayeman Slawi Sudah Turun Harga Jadi Rp 42 Ribu per Kilogram
Harga ayam potong di Pasar Trayeman Slawi Kabupaten Tegal sudah turun jadi Rp 42 ribu/kg.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Setelah mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan pada awal tahun 2022, saat ini harga ayam potong di Pasar Trayeman Slawi Kabupaten Tegal sudah turun menjadi Rp 42 ribu per kilogram.
Menurut salah satu pedagang ayam potong di Pasar Trayeman Slawi, Susanti atau kerap disapa Tini, penurunan harga mulai Sabtu (22/1/2022) lalu dan bertahap.
Sebelumnya harga ayam potong sempat menyentuh angka Rp 44 ribu - Rp 46 ribu per kilogram.
Padahal harga normal atau biasanya kisaran Rp 35 ribu per kilogram.
"Harga sebetulnya masih belum stabil, kalau turun juga perlahan kadang Rp 500, Rp 1.000, dan Rp 2.000. Hari nya juga tidak menentu, katakan Rabu harga turun, nanti Jumat naik lagi dan seterusnya," jelas Tini, pada Tribunjateng.com, Rabu (26/1/2022).
Meskipun beberapa waktu lalu, harga ayam potong mengalami kenaikan yang cukup signifikan, Tini mengaku tidak terlalu berpengaruh kepada penjualannya karena tetap ramai pembeli.
Bahkan, Tini bisa menjual sampai 70 ekor ayam potong padahal sebelumnya kisaran 40 ekor per hari.
Hasil tersebut ia peroleh berangkat mulai pukul 07.30 WIB sampai 13.00 WIB.
Namun jika ada pesanan pagi, maka Tini datang lebih awal ke pasar atau lapak jualannya.
"Mungkin karena saat ini sudah mulai banyak hajatan, jadi harga naik tidak terlalu berpengaruh dan penjualan tetap banyak. Bahkan ini saya sudah menjual 65 ekor ayam potong. Jika habis ya saya mengambil lagi dari agen supaya ayam selalu segar," ujarnya.
Tini juga menyebut, ramai atau sepi nya pembeli bisa ia prediksi, yaitu saat bantuan program keluarga harapan (PKH) keluar atau disalurkan ke masyarakat, maka ayam potong jualannya pasti sepi peminat.
"Iya, biasanya kalau bantuan PKH cair kondisi pasar malah sepi, lapak jualan saya juga sepi, tapi ya mau gimana lagi harus tetap jualan," pungkasnya. (*)