Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KKN UPGRIS Garap Penguatan Desa Tangguh Bencana di Jateng dan Luar Jawa

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melakukan penguatan desa tangguh bencana di Provinsi Jawa Tengah dan sejumlah daerah.

Tribun Jateng/ Mamdukh Adi Priyanto
Sekda Jateng, Sumarno memakaikan jaket rompi kepada seorang mahasiswa yang akan terjun ke masyarakat pada program KKN. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melakukan penguatan desa tangguh bencana di Provinsi Jawa Tengah dan sejumlah daerah di luar Pulau Jawa.

Oleh karena itu, KKN UPGRIS menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Provinsi Jateng.

Selain desa tangguh bencana, tim KKN UPGRIS juga akan menggarap potensi lain, misalnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk membantu usaha perekonomian masyarakat yang loyo akibat pandemi Covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno meminta mahasiswa KKN UPGRIS agar punya peran dalam upaya mitigasi bencana. Mahasiswa diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat akan risiko bencana di daerah yang menjadi lokasi kerja KKN.

"Mahasiswa KKN diharapkan pemprov supaya lebih membumi dan fokus. Kesadaran masyarakat perlu diingatkan kembali tentang bencana. Kadang masyarakat lupa ada risiko bencana. Sebab bencana tidak bisa dijadwalkan, yang bisa dijadwalkan adalah kesiapan dan antisipasinya," kata Sumarno setelah melepas peserta KKN UPGRIS di Balairung UPGRIS, Kamis (27/1/2022).

Selain itu, ia juga meminta mahasiswa tetap mengingatkan masyarakat pentingnya penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk pencegahan penularan covid. Komitmen penerapan prokes dinilai penting untuk menekan varian baru covid yakni Omicron, yang penularannya cepat, agar tidak makin meluas.

"Kalau kasus covid bisa terus ditekan, pemerintah bisa fokus pada pemulihan ekonomi. Maka mahasiswa sangat diharapkan untuk tetap mengingatkan penerapan prokes di masyarakat," ujarnya.

Sementara, Rektor UPGRIS, Muhdi menyatakan apa yang harus dilakukan mahasiswa KKN di lokasi kerja akan disesuaikan dengan masalah yang ada pada masyarakat. Subfokus KKN kali ini yakni pembentukan desa tangguh bencana.

"Mahasiswa bisa menjadi sukarelawan sekaligus pionir. Jangan lupa, selain bencana covid, juga ada bencana lain yang mengintai. Mahasiswa diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait penanganan kebencanaan. Mahasiswa kami harapkan mampu menjadikan desa tangguh terhadap bencana," jelasnya.

Mahasiswa mampu hadir menjadi orang yang bisa memberi tahu, memberi pemahaman, lalu memberi keyakinan kepada masyarakat yang hidup di lokasi rawan bencana agar mereka sadar betul terkait potensi bencana yang bisa terjadi.

Kemudian, mahasiswa dapat berperan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, misalnya menggerakan potensi UMKM dan wisata.

KKN yang mengangkat tema 'Pemberdayaan Masyarakat melalui Literasi Digital dalam Mendukung Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)' ini melibatkan 1.655 mahasiswa.

Mahasiswa akan melaksanakan kegiatan pengabdian di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. 

Untuk di Jawa Tengah di antaranya Semarang, Banjarnegera, Banyumas, Batang, Blora, Jepara, Kendal, Kudus, Pati, Tegal, Pekalongan dan lainnya. Sedang yang di luar Jawa ada di Balikpapan dan Kotawaringin Barat.(mam)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved