Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Video Jembatan Sepan di Tanon Penghubung Dua Dukuh Kembali Terhubung Setelah 11 Tahun Terputus

Setelah 11 tahun terputus, Jembatan Sepan di Desa Bonagung, Sragen kembali terhubung.

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Berikut video Jembatan Sepan di Tanon Sragen penghubung dua dukuh kembali terhubung setelah 11 tahun terputus.

Setelah 11 tahun terputus, Jembatan Sepan penghubung antara dua dukuh Sedadi dan Dukuh Pancuran di Desa Bonagung, Kecamatan Tanon Sragen kembali terhubung.

Jembatan Sepan tersebut dibangun dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan pendampingan dari Dinas Pekerja Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jawa Tengah.

Jembatan tersebut diresmikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen didampingi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kamis (27/1/2022).

Kepala Desa Bonagung, Suwarno mengatakan jembatan poros dua dukuh ini pernah ambles pada 2010 setelah diterjang arus sungai.

"Dulu ini jembatan hasil swadaya pada 2010 sudah amblek terkikis air sungai, akhirnya sampai sekarang jalannya juga habis terkikis air sungai. Sekarang saya namai Jembatan Sepan singkatan dari Dukuh Sedadi dan Pancuran," terang Suwarno.

Suwarno melanjutkan, jembatan ini awalnya sedikit miring sehingga tidak lurus dengan jalan. Setelah diperbaiki ini, jalan dan jembatan menjadi sejajar atau lurus.

Tidak hanya perbaikan jembatan senilai Rp 204 juta, DPU BMCK juga memberikan bantuan berupa bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 10 unit dan jamban sehat satu unit.

Masing-masing RTLH menerima Rp 15 juta dan jamban sehat senilai Rp 5 juta. Bukan tanpa alasan DPU BMCK Jawa Tengah melakukan pendampingan di Desa Bonagung.

Suwarno mengatakan pendampingan ini disebabkan Desa Bonagung masuk zona merah kemiskinan di Sragen. Pihaknya mencacat setidaknya ada 600 KK miskin di desanya.

"Kami mencatat ada 600 keluarga miskin dan jumlah RTLH sebanyak 209 unit. Dengan bantuan 10 unit dari DPU maka tinggal 199 RTLH di Bonagung," katanya.

Pembangunan jembatan dan bantuan RTLH ini diharapkan pengembangan potensi desa menjadi objek wisata dan dikelola badan usaha milik desa (BUMDes) akan meningkatkan ekonomi masyarakat.

BUMN Desa sendiri mengelola kolam renang Sendang Kowang dan bumi perkemahan Ranu Kusumo. Namun upaya pengembangan ekonomi itu, dikatakan Suwarso belum berdampak pada pengetasan kemiskinan.

"Kami berharap pada 2022 ini bisa mendapatkan RTLH sebanyak 40 unit dari provinsi Jawa Tengah. Kami mengajukan 40 unit tetapi hasil verifikasi belum tahu," katanya.

Sementara itu, Kepala DPU BMCK Jawa Tengah, Hanung Triyono mengatakan pada tahun ini pihaknya juga akan kembali melakukan pendampingan di Kecamatan Tanon.

Setelah dibangun, pihaknya berharap Jembatan Sepan ini bisa mempercepat pengembangan BUMDes dan mendapatkan hasil yang maksimal.

"Selain itu masyarakat sekitar diharapkan semakin mandiri kesejahteraannya dan kemiskinan di Desa Bonangung ini secara cepat bisa turun," tandasnya. (uti)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved