Pembelajaran Tatap Muka Tingkat SD dan SMP di Kota Semarang Dihentikan Per 7 Februari 2022

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Semarang akan dihentikan per Senin (7/7/2022).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota SemarangGunawan Saptogiri, S.H., M.M. pada Kamis (3/2/2022).

Rencana penghentian PTM selama 2 pekan tersebut diambil setelah melakukan evaluasi dan mempertimbangankan lonjakan kasus virus corona di sejumlah daerah dan adanya penularan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Semarang.

“Sebenarnya tidak ada klaster penularan virus corona, hanya sempat muncul di satu SMP dan dua SD di Kota Semarang dan yang terpapar masing-masing satu peserta didik saja,” urainya pada Kamis (3/2/2022).

Keputusan penghentian sementara PTM berdasarkan instruksi Wali Kota Semarang agar seluruh satuan Pendidikan mewaspadai dan mengantisipasi adanya penularan virus.

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) semester gasal di tingkat TK-SMP pada telah dimulai sejak 3 Januari 2022.

Kegiatan belajar akan dilanjutkan dengan sistem dalam jaringan (daring) atau kembali ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Terpisah, Ardiansah, guru SMP Negeri 42 Kota Semarang menyatakan sudah mendengar informasi tersebut berdasarkan sebaran informasi dari grup Whatsapp (WA) terkait adanya pemberlakuan PJJ selama 2 pekan.

"Sudah tahu karena dapat info dari grup WA sekolah akan ada PJJ," ujarnya.

Ia mengakui belum adanya surat edaran resmi dari Disdik terkait pemberlakuan PJJ ini.

Adapun isi pesan WA tersebut ialah, 'Berdasarkan rapat koordinasi Dinas Pendidikan dengan Koordinator Satuan Pendidikan (Korsatpen), Musyawarah Kinerja Kepala Sekolah (MKKS), dan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS), sementara PTM dilakukan secara daring untuk TK, SD, SMP selama 14 hari mulai Senin tanggal 7 Februari 2022.

Mohon kepada Bapak/Ibu teman Korsatpen, pengawas, dan penitlik berkenan menginformasikan ke satuan pendidikan: Kepala Sekolah (KS), guru, komite, orang tua di wilayah binaan bapak dan ibu. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih banyak.

Terima kasih. Salam sehat salam bahagia, semangat dan sukses selalu.'

Kabar adanya PJJ dikeluhkan oleh Tsabita, siswa SMP Kota Semarang.

Ia mengaku tidak senang dengan rencana PJJ yang akan diterapkan dan menduga rencana PJJ akan selalu diperpanjang.