Fokus
Fokus : Sebulan Lumayan
WAJAH siswa siswi ceria dan gembira bertemu teman sebaya di sekolah. Mereka tampak seperti ingin berkenalan lebih akrab
Oleh Iswidodo
oleh Wartawan Tribun Jateng
WAJAH siswa siswi ceria dan gembira bertemu teman sebaya di sekolah. Mereka tampak seperti ingin berkenalan lebih akrab karena sejak tahun ajaran baru, belum ada kesempatan berlama-lama bercengkerama dengan temannya. Meski masih mengenakan masker, mereka bisa mengenali teman barunya.
Apalagi selama ini sudah ada WA grup tiap kelas sehingga bisa saling melihat profile masing-masing dan bahkan bertatap muka jarak jauh menggunakan aplikasi zoom ketika pelajaran sekolah PJJ.
Orangtua atau keluarganya pun sudah rutin antar jemput siswa ke sekolah. Tempat parkir yang disediakan dipadati kendaraan.
Pedagang makanan camilan bermotor atau pakai gerobak juga menjajakan dagangannya di dekat pagar sekolah. Tukang ojek online bersilewaran antar jemput pelajar.
Guru-guru tiap pagi berada di dekat pintu gerbang memantau kehadiran siswa. Petugas cek suhu pun demikian teliti mengecek suhu anak-anak satu per satu.
Wastafel cuci tangan pun sering ada antrean siswa yang akan masuk area sekolahan.
Kondisi itu menyenangkan di dunia pendidikan. Apalagi mayoritas pelajar sudah divaksin dosis kedua. Sehingga daya tahan tubuh mereka pun meningkat. Tapi apa mau dikata. Kebahagaiaan anak-anak yang baru berlangsung sebulan itu, akan dihentikan lagi. Meski begitu, sebulan lumayan, daripada tidak sama sekali.
Pemerintah memberikan alert agar pembelajaran tatap muka (PTM) dikurangi dalam waktu dekat ini. Atau bila perlu ditutup dan diselenggarakan lagi sekolah daring.
Keputusan ini mempertimbangkan akan bahaya Covid-19 varian Omicron yang sudah mulai menyebar.
Berdasar data Kemenkes, hari Kamis (3/2) terdapat penambahan kasus baru sebanyak 27.197 pasien.
DKI masih paling banyak penambahannya yaitu 10.117 pasien, disusul Jabar 7.308, Banten 4.321, Bali 1.501, Jatim 1.394 dan Jateng 610 pasien baru.
Masih menurut data update Kemenkes, total kasus 4.414.483. Kasus aktif 115.275, meninggal 144.411, dan sembuh 4.154.797.
Memang varian Omicron tidak "sedahsyat" Delta. Meski tingkat keparahan gejala tak seperti varian Covid-19 sebelumnya, faktor risiko kemampuan penyebaran yang tinggi ini tetap harus diwaspadai.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi lengkap cenderung lebih aman dari gejala yang parah saat terinfeksi Covid-19 dan menunjukkan respons kekebalan yang lebih baik terhadap virus dibandingkan dengan mereka yang belum menerima vaksin.
Meskipun sebagian besar kasus Omicron sejauh ini lebih ringan, orang yang tidak divaksinasi tetap berisiko.
Menyikapi hal tesebut, Pemkot Semarang menyetop atau menghentikan pembelajaran tatap muka dalam waktu dua minggu. Walikota Hendrar Prihadi atau Mas Hendi menghentikan PTT selama dua pekan, berlaku 7 Februari 2022.
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang disetop sementara waktu mulai Senin (7/2/2022). Penghentian PTM berlaku selama dua pekan.
Mulai 7 Februari dilaksanakan lagi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pertimbangannya banyak anak sekolah terpapar Covid-19 meski tidak bergejala. Hal ini perlu diminimalisir agar penyebaran tak makin meluas. Orangtua dan siswa sebaiknya manut saja apapun keputusan sekolah. (*)
Baca juga: Update Tambahan Kasus Covid-19 Indonesia, Jateng Salah Satu yang Terbanyak, 38 Orang Meninggal
Baca juga: Perjudian Jose Mourinho di AS Roma Daftarkan Pemain Cedera untuk Liga Konferensi Eropa
Baca juga: Perjudian Jose Mourinho di AS Roma Daftarkan Pemain Cedera untuk Liga Konferensi Eropa
Baca juga: Cerita Wanita Mengaku Diperkosa Secara Virtual saat Jajal Metaverse Bikinan Facebook