Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona

Kasus Baru Virus Corona Menulari Wanita Hamil Tua di Kendal

Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal mencatat 41 kasus positif Covid-19 aktif yang tersebar di 20 kecamatan saat ini.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
KOMPAS.COM/Istimewa
Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus corona (kuning) di antara sel manusia (biru, merah muda dan ungu). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal mencatat 41 kasus positif Covid-19 aktif yang tersebar di 20 kecamatan saat ini.

Angka kasus warga yang terpapar corona terus bertambah dalam beberapa hari terakhir.

Baru-baru ini, Dinas Kesehatan menemukan seorang perempuan melahirkan di RSUD dr Soewondo Kendal dalam keadaan terpapar Covid-19.

Adalah warga Desa Kalirandugede, Kecamatan Cepiring yang diketahui positif corona setelah melewati screening sebelum melahirkan.

Atas dasar itu, tenaga kesehatan puskesmas setempat melakukan tracing dan menemukan 15 orang diduga kontak erat dengan pasien.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Muntoha menjelaskan, hasil tes swab PCR terhadap 15 orang tersebut ditemukan dua orang positif Covid-19.

Satu di antaranya adalah ibu kandung dari perempuan yang terpapar lebih dahulu.

Pihaknya akan terus melakukan tracing kepada orang-orang yang diduga kontak erat dengan pasien Covid-19 untuk mengantisipasi penularan Covid-19 jenis Omicron.

"Yang ibu hamil ini diketahui positif setelah melewati screening mau melahirkan. Belum diketahui pasti penyebab awal terpapar," terang dia, Jumat (4/2/2022).

Muntoha melanjutkan, dari beberapa temuan kasus baru yang ada, mempengaruhi jumlah angka positif Covid-19 yang masih aktif di Kendal mencapai 41 orang. 

Dia mengimbau agar masyarakat Kendal tidak panik adanya penambahan kasus aktif saat ini.

Menurutnya, angka positif rate di Kabupaten Kendal saat ini di angka 3,18 persen.

Masih di bawah 5 persen dari angka positif rate nasional. 

Ia mengimbau agar masyarakat tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan di manapun dan kapanpun berada.

"Analisis kami, penambahan kasus dikarenakan tracingnya kencang. Berawal dari temuan kasus pertama sampai dilakukan tracing kontak eratnya siapa saja," jelasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved