Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OPINI

OPINI Dwi Retna Sulistyawati : Kualitas Pelayanan dalam Perspektif Islam

SEBUAH bisnis tidak akan berkembang tanpa adanya dukungan dari pelanggan yang mempercayakan kebutuhan serta mengunakan produk dari sebuah bisnis

TRIBUN JATENG/M ZAINAL ARIFIN
ILUSTRASI PELAYANAN PUBLIK 

Oleh Dwi Retna Sulistyawati
Mahasiswa S3 Ekonomi Unissula Semarang
Dosen Universitas Islam NU Jepara


SEBUAH bisnis tidak akan berkembang tanpa adanya dukungan dari pelanggan yang mempercayakan kebutuhan serta mengunakan produk dari sebuah bisnis.

Di Indonesia perkembangan bisnis sangat meningkat dan terus maju seiring dengan perkembangan zaman, kecanggihan teknologi sebagai salah satu penunjang perkembangan bisnis.

Tak heran banyak bisnis tersebar luas baik offline maupun online dengan pelaku bisnisnya semua kalangan dari anak muda maupun dewasa dan orang tua serta bidang usaha yang digeluti baik dari bisnis kecil sampai bisnis yang mendunia.

Sebagai pelaku bisnis dituntut untuk memiliki strategi yang bersaing untuk meraih konsumen sebanyak-banyaknya.

Salah satunya dengan meningkatkan kualitas layananan kepada konsumen.

Kualitias Pelayanan saat ini adalah sebuah fenomena yang unik karena ada beberapa dimensi dan indikator yang berbeda di antara orang – orang yang terlibat dalam pelayanan tersebut.

Semua kegiatan yang dilakukan oleh pelaku usaha bermuara pada nilai yang diberikan kepada pelanggan mengenai kepuasan yang dirasakan.

Kualitas pelayanan merupakan kemampuan pelaku usaha dalam memberikan pelayanan, kemampuan tersebut ditunjulkan oleh sumber daya manusia dan lingkungannya.

Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu organisasi dimana orang-orang tersebut memberikan tenaga, kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi.

Perusahaan dituntut untuk mengelola sumber daya manusia seefektif dan seefisien mungkin (Hasibuan, 2012).

Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan melayani.

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia (Sinambela, 2011).

Menurut Moenir (2014), pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung.

Membicarakan pelayanan berarti membicarakan suatu proses kegiatan yang konotasinya lebih kepada hal yang abstrak (intangible).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved