Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Penjelasan PVMBG Soal Erupsi Gunung Anak Krakatau Sebanyak Sembilan Kali Sehari

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memeberi penjelasan terkait erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat (4/2/2022).

Editor: rival al manaf
ANTARA FOTO/BISNIS INDONESIA/NURUL HIDAYAT
Foto udara letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018 pukul 17.22 Wib dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak (sekitar 1.838 meter di atas permukaan laut). 

TRIBUNJATENG.COM, BANTEN - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memeberi penjelasan terkait erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat (4/2/2022).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, erupsi itu terjadi pada pukul 09.43, 10.25, 10.28, 12.46, 13.00, 13.31, 13.41, 14.46, dan 17.07 dengan tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

Berdasarkan pemantauan visual oleh PVMBG, terdapat indikasi bahwa erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam.

Baca juga: 5 Manfaat Jahe untuk Anak-anak

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 5 SD Halaman 94 95 96 97 Subtema 2 Pembelajaran 6 Gotong Royong

Baca juga: 138 Tahun Lalu Anak Krakatau Lahir, Pertumbuhannya Capai 4 Meter per Tahun

Adapun kegempaan gunungapi Anak Krakatau sendiri telah terjadi sejak 16 Januari hingga 4 Februari 2022, ditandai dengan terekamnya gempa-gempa vulkanik dan gempa permukaan yang mengindikasikan adanya intrusi magma dari bawah ke permukaan secara bertahap.

Dari data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa gunung Anak Krakatau masih berpotensi terjadi erupsi.

"Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik maupun aliran lava. Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 km dari kawah aktif," ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (4/2/2022) malam.

Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.

Saat ini, imbuhnya tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau ditetapkan pada Level II (Waspada).

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 2 km dari kawah aktif.

Pihaknya berharap, masyarakat dapat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui PVMBG.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dan meneruskan berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Saat ini beredar video-video erupsi gunung api Anak Krakatau tahun 2018 yang seakan-akan merupakan kondisi gunungapi tersebut saat ini. Mohon tidak meneruskan berita-berita yang tidak benar," pungkasnya.

Terletak di pulau Rakata

Diberitakan Kompas.com (11/4/2020), Krakatau atau disebut juga Krakatoa dalam bahasa Inggris adalah gunung berapi yang terletak di pulau Rakata.

Pulau ini terletak di Selat Sunda yang memisahkan pula Jawa dan Sumatra.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved