Berita Cilacap

Pembelajaran Daring Dimulai Lagi, Ini Kata Siswa dan Wali Murid

Pada 8 Februari 2022 kegiatan belajar di Kabupaten Cilacap dilaksanakan secara daring. 

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Pingky Setiyo Anggraeni
Siswa sekolah di Kabupaten Cilacap kini belajar daring kembali. Kamis (10/2/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Sesuai dengan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap pada 8 Februari 2022  bahwa kegiatan belajar di Kabupaten Cilacap dilaksanakan secara daring

Kebijakan pembelajaran jarak jauh ini dilaksanakan mulai tanggal 9 Februari 2022 hingga 15 Februari 2022 dan untuk selanjutnya akan diadakan evaluasi secara berkala. 

Hal ini berlaku berlaku bagi semua sekolah yang ada di Kabupaten Cilacap mulai dari PAUD hingga SMP tanpa terkecuali. 

Informasi mengenai pembelajaran jarak jauh juga dibenarkan oleh Khikmatul Masrohah salah satu Guru di SD N 3 Cinangsi Korwilcamdindik Gandrungmangu, Cilacap. 

"Memang benar pembelajaran jarak jauh di terapkan di Kabupaten Cilacap sesuai dengan surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, dan di SD N 3 Cinangsi pembelajaran jarak jauh atau siswa belajar di rumah mulai diterapkan penuh hari ini," jelas Khikmatul, Kamis (10/2/2022). 

Khikmatul juga menjelaskan beberapa kendala yang ditemui ketika siswa belajar dari rumah, terutama dari perangkat komunikasi. 

"Kendala utamanya ada pada jaringan, apalagi tinggal di desa, selain itu tidak semua siswa memiliki handphone," katanya. 

Setelah kurang lebih satu bulan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, tentunya hal ini menjadi kabar yang kurang  enak di dengar bagi para siswa maupun bagi wali murid. 

Baik siswa maupun wali murid lebih menyukai pembelajaran dilakukan secara tatap muka dibandingkan pembelajaran secara daring

Seperti yang dikatakan Ganda salah satu pelajar di Kota Cilacap bahwa dia lebih menyukai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibandingakan dengan belajar daring, karena banyak kendala yang ditemukan. 

"Lebih suka luring dibandingkan daring, karena kalo daring jaringan kadang susah, terus kalo luring kan seneng ketemu teman-teman, dan pembelajaran mudah diserap, kalo daring suka kurang paham," jelasnya. 

Muhamad Risul (42) warga Kebonjati, Cilacap salah satu wali murid menungkapkan bahwa lebih menyukai jika anaknya belajar di sekolah secara langsung.

"Mending masuk sekolah aja sih anaknya, soalnya kalau sekolah di rumah jujur aja biayanya tambah harus buat beli kuota, anaknya juga ngga paham, akhirnya harus les di luar, les kan nambah biaya lagi," ungkapnya. 

Selain masalah tersebut Risul juga menambhakan bahwa sebagai orang tua terkadang emosi ketika anak kurang memahami pelajaran, menurutnya ketika anak belajar di rumah lebih sulit untuk diarahkan. 

"Kalau belajar online gini anak ngga semua  mudeng, kita sebagai orang tua kalau anak ga mudeng sama pelajaran akhirnya kan emosi, anak juga susah diatur bangun kadang siang, kalau sekolah masuk itu enak, anak-anak disiplin soale kalau sama guru anak-anak manut," jelasnya.

Walaupun banyak kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh, tetapi sebagai wali murid Risul mengatakan akan mengikuti semua kebijakan yang berlaku dan berharap keadaan semakin membaik.

"Mengikuti saja lah, mau gimana lagi walaupun banyak masalah, ya semoga saja kasus corona segera berakhir, bisa membaik seperti sedia kala. Semoga  nanti tanggal 15 Februari Pemerintah membolehkan lagi belajar tatap muka itu sih harapannya," pungkas Risul.  (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved