Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Konflik Wadas

Pengakuan Warga Wadas Kontra Tambang Lari ke Hutan Diburu Anjing Pelacak: Pak Ganjar Melewati Kami

Warga yang kontra penambangan di desa Wadas, Purworejo menceritakan teror yang mereka alami dan rasakan

Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Aksi berebut ban mobil antara mahasiswa dengan pihak kepolisian saat aksi demontrasi solidaritas bagi warga Wadas Purworejo yang dilakukan PMII UIN Walisongo Semarang, Kamis (10/2/2022). 

Menurut pengakuan warga yang menghadiri kegiatan tersebut, Ganjar sama sekali tidak berbicara kepada warga yang diduga mendapat perlakuan kekerasan oleh aparat. 

Namun hanya menemui warga yang pro akan pengukuran lahan yang dilakukan. Bahkan, menurut salah satu warga, Ganjar seakan hanya melewati warga yang kontra.

"Ganjar hanya menemuin warga yang pro dan tidak membicarakan warga yang mendapat kekerasan," kata dia.

"Sama sekali warga yang kontra dengan rencana pengukuran tidak ditemui dan hanya dilewatin dan masuk dengan dikawal sedemikian rupa," tambah dia,

Warga itu juga mengatakan, selama kunjungannya ke Desa Wadas, Ganjar tidak membahas soal kericuhan.

"Yang kontra cuma dilewati saja," tegasnya.

Spanduk penolakan tambang dibredeli aparat 

Siswanto (30), warga Dusun Randuparang, Desa Wadas bercerita aparat telah membredeli spanduk dan banner penolakan penambangan quarry sebelum kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (9/2/2022). 

"Ya jelas kondusif, kemarin sore (Selasa) banner-banner kami dicopoti polisi. Paginya (Rabu) juga dibersihkan lagi. Jadi Ganjar datang sudah bersih semua," ungkap Siswanto, Rabu.

Tak hanya itu, ia menyebut aparat gabungan berjaga hampir di semua akses desa. Akibatnya warga yang kontra penambangan quarry tak bisa keluar.

Siswanto mengaku, ratusan anggota ormas sempat berjaga di sekitar rumahnya dan hal tersebut membuat keluarganya ketakutan.

"Setiap jalan masuk RT dijaga polisi, ormas, brimop, juga sejumlah TNI. Semua warga takut khususnya yang kontra. Kalau pun mau keluar tidak berani," ungkap Siswanto, warga Dusun Randuparang.

Sebut warga yang setuju tambang bukan asli Wadas 

Siswanto bercerita Desa Wadas terdiri dari 11 dusun dan 7 di antaranya masuk daerah terdampak penambangan. 

Menurutnya 80 persen warga yang lahannya terdampak menolak rencana penambangan quary. sedangkan sisanya, 20 persen adalah pro atau setuju dengan proyek tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved