Penyebab Kebakaran Pabrik Gelas Plastik di Pati Terungkap, Ternyata Berawal dari Lampu Pecah

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Penyebab kebakaran yang melanda Pabrik PT Starindo Jaya Packaging, Pati, Jawa Tengah, pada Sabtu (12/2/2022) siang, telah diketahui.

Ternyata, kebakaran disebabkan oleh pecahnya lampu di dalam pabrik yang mengakibatkan terjadinya korsleting listrik.

Hal tersebut disampaikan Kabid Damkar dan Linmas pada Satpol PP Pati, Mirza Nur Hidayat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Pabrik Gelas Plastik di Pati, Belasan Mobil Damkar Dikerahkan

"(Percikan api) dari korsleting listrik langsung menyambar material bahan baku pabrik berupa biji plastik, sehingga api cepat membesar," kata dia.

Untuk diketahui, pabrik pembuatan cup atau gelas plastik (cup pp) dan gelas kertas ini berada di Jalan Raya Pati-Kudus Kilometer 9, Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo.

Letaknya dekat dengan gapura perbatasan antara Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus.

Kasatpol PP Pati Sugiyono mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan mengenai kejadian kebakaran ini pada pukul 13.13 WIB.

Pihaknya langsung menerjunkan armada pemadam kebakaran dan mobil tangki air ke lokasi.

Siti Umi Kulsum, penjaga warung makan di depan pabrik, mengatakan bahwa ia mulanya melihat kepulan asap saat jam istirahat karyawan.

"Sekitar jam 13.00 kurang, saat jam istirahat. Ada karyawan makan di sini juga. Saya kaget, awalnya lihat asap sedikit, saya keluar tiba-tiba sudah jadi besar," kata dia.

Sementara, Supervisor Produksi PT Starindo Jaya Packaging, Yosi Bagus, mengatakan bahwa dirinya masih berada di dalam pabrik saat api pertama kali terlihat.

"Saat jam istirahat, pukul 12.50 WIB. Saya di dalam pabrik, lihat ada kebakaran di gudang barang jadi. Awal muncul api dari situ," kata dia.

Yosi mengatakan, pabrik tempatnya bekerja memproduksi cup berbahan plastik dan kertas.

"Bahan bakunya mudah terbakar semua. Biji plastik dan kardus. Setahu saya yang terbakar gudang barang jadi, gudang bahan baku biji plastik, gudang kardus, dan tempat produksi," ujar Yosi.

Ia mengatakan, sekira 800 orang karyawan pabrik sudah dipulangkan semua.