Liga 1
PSS Sleman Kalah dari Persib, Ini Kata Asisten Pelatih PSS Sleman
Absennya Bagus Nirwanto dan Kurniawan dalam laga lawan Persib Bandung sangat berpengaruh.
TRIBUNJATENG.COM - Asisten Pelatih PSS Sleman , Guntur Cahyo Utomo mengatakan absennya Bagus Nirwanto dan Kim Jeffrey Kurniawan dalam pertandingan melawan Persib Bandung yang berakhir 1-2 dalam lanjutan pekan ke-24 BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali cukup berpengaruh terhadap penampilan tim.
Guntur mengaku sempat heran karena kedua pemain, Bagus dan Kim sudah diproyeksikan untuk turun pada skema permainan malam hari ini melawan Maung Bandung, julukan Persib Bandung , namun keduanya urung bermain karena dinyatakan positif Covid-19 .
"Ini jadi situasi yang aneh juga di sepak bola kita, kemarin kita prescon hasilnya negatif Covid-19, lalu kita latihan tiba-tiba hasilnya positif, suka tidak suka ini situasi yang kita alami, tapi memang sangat berpengaruh. Kita agak rapuh di pertahanan karena munyeng absen, kemudian kim juga kita siapkan lalu tidak bisa turun," ujar Guntur seusai laga.
Eks pelatih akademi PSS Sleman itu menambahkan para pemainya yang berada di bangku cadangan kebanyakan baru saja keluar dari masa karantina yang menghabiskan waktu sekitar sepekan.
"Semua pemain cadangan kami adalah pemain yang baru kembali dari karantina setelah sepekan tidak latihan," tegasnya.
Kendati begitu Guntur tetap mengapresiasi para pemain yang tampil malam ini karena telah berjuang dengan baik.
"Saya juga apresiasi untuk para pemain yang berjuang 2x45 menit. Barangkali ke depan kita harus lebih baik ke depannya," sambungnya.
Seperti diketahui dua gol Persib Bandung dicetak oleh Erwin Ramdani (21') dan David da Silva (26'), sementara gol balasan dari PSS Sleman dicetak oleh Wander Luiz (31').
Bagi Guntur, hasil ini cukup mengecewakan karena tidak sesuai dengan ekspektasi dan akan menjadi bahan evaluasi PSS Sleman menatap laga selanjutnya.
"Hasil tidak memuaskan buat kami, skor 1-2 ini tidak menyenangkan apapun alasannya. Ini jadi sebuah evaluasi untuk kita. Tapi pertandingan berlangsung seru, kedua tim bisa saling menyerang dan dua gol cepat persib cukup mengagetkan buat kami, dan itu sempat membuat drop tapi kemudian pemain bisa bangkit tampil spartan," bebernya.
Pertandingan kedua tim memang cukup seru, di babak pertama 3 gol tercipta, dan jual beli serangan tak terelakan.
PSS Sleman berhasil mencatatkan empat shot on target, operan sebanyak 362 dan penguasaan bola 43 persen.
Sementara Persib Bandung berhasil menorehkan sembilan shot on target dengan 457 operan dan 57 persen penguasaan bola.
Di akhir laga Super Elang Jawa, julukan PSS Sleman sebetulnya mendapat dua peluang emas, tapi sepakan keras Ramdani dari luar kotak penalti, dan sundulan terarah Wander Luiz masih bisa ditangkis oleh kiper Persib Bandung , Teja Paku Alam.
"Di akhir laga kredit buat Teja yang melakukan penyelamatan krusial," kata Guntur.
Meski demikian Guntur tetap memuji penampilan Wander Luiz yang ngotot bermain melawan mantan timnya sendiri pada malam ini.
Satu gol dari pemain asal Brasil itu menjadi pertanda jika Wander Luiz memang striker yang tajam.
"Tentu saja Wander Luiz punya motivasi lebih karena di putaran pertama dia di Persib, dia ingin menunjukkan bahwa dia memang striker yang membahayakan, wajar. Dan permainannya bagus dengan satu golnya," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, winger PSS Sleman , Bagas Umar Pamungkas mengatakan hasil ini memang mengecewakan karena sejumlah peluang emas Super Elja tidak menjadi gol sehingga gagal membawa pulang 3 poin.
"Kami minta maaf soal hasil yang tidak memuaskan, kami punya banyak peluang tapi ternyata kurang beruntung," pungkasnya. (*)