Terungkap Harga Sewa 2 Pembunuh Bayaran Chef Muda di Jaksel, Uang Muka Rp 500 Ribu Plus Gunting
Terungkap harga sewa pembunuh bayaran dalam kasus pembunuhan chef muda di Jakarta Selatan.
TRIBUNJATENG.COM - Terungkap harga sewa pembunuh bayaran dalam kasus pembunuhan chef muda di Jakarta Selatan.
Dua orang yang disewa itu dijanjikan upah Rp 2 juta.
Jadi masing-masing orang jatahnya Rp 1 juta.
Sang algojo adalah MYL dan DA.
Mereka mengakui perbuatan pembunuhan chef muda itu disuruh LM.
LM adalah seorang wanita.
MYL dan DA disuruh membunuh chef muda berinisial VF, 22 tahun.
Sebagai tanda jadi, mereka dibayar Rp 500 sebagai uang muka.
Sisanya, rencana bakal dilunasi setelah pembunuhan itu lancar.
Polisi pun telah mengungkap kasus pembunuhan ini.
Tiga orang ditangkap.
Ada MYL, DA dan LM ( wanita dalang pembunuhan)
Kasus itu terjadi di TPU Chober kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022).
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdo Susianto berujar, otak pembunuhan tersebut adalah seorang perempuan bernisial LM.
LM ditangkap di daerah Kembangan, Jakarta Barat.
"Otak pelaku sudah ditangkap tim Resmob Polda di daerah Kembangan, Jakarta Barat, atas nama LM dengan jenis kelamin wanita," papar Budhi pada awak media, Minggu (13/2/2022).
Dalam kesempatan itu, Budhi belum menuturkan kapan tepatnya LM ditangkap.
Dia juga tak mengungkapkan hubungan LM dengan korban.
Sebelum menangkap LM, kepolisian sudah terlebih dahulu menangkap dua orang di tempat berbeda.
Keduanya berinisial MYL dan DA.
Mereka merupakan orang yang disewa LM untuk membunuh korban.
MYL ditangkap di kawasan Tangerang, Banten.
"Dari interogasi, MYL tidak mengenal korban. Pelaku mendapat bayaran dari orang yang menyuruh untuk melakukan tindakannya tersebut," ujar Budhi, Jumat (11/2/2022).
Sementara itu, DA ditangkap di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat malam.
Saat itu, lantaran DA berusaha melarikan diri, kepolisian menembak kakinya.
MYL dan DA dijanjikan menerima upah sebesar Rp 2 juta dari otak pembunuhan.
Masing-masing akan menerima Rp 1 juta.
Namun, dari hasil pemeriksaan, polisi menyebut bahwa MYL dan DA masing-masing baru menerima uang muka sebesar Rp 500.000.
Dari hasil keterangan sementara, pelaku MYL membunuh korban dengan cara menusuknya menggunakan gunting.
Gunting yang digunakan MYL untuk menghabisi korban itu disediakan oleh LM.
"Dari interogasi, MYL tidak mengenal dengan korban. Pelaku mendapat bayaran dari orang yang menyuruh (LM) untuk melakukan tindakannya tersebut," ujar Budhi.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben mengungkapkan, DA kebagian tugas untuk mencekik korban.
"Dari hasil interogasi awal, dia ini adalah yang memegangi korban dan mencekik korban," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben dalam keterangannya, Sabtu (12/2/2022).
Katanya, pelaku DA juga orang yang menghubungkan otak pembunuhan ini (LM) dengan MYL.
"Dia juga diduga sebagai penghubung terhadap otak (pembunuhan) yang sampai saat ini masih dilakukan pengejaran," ucap Yefta.
Sebelum kasus terkuak dan pelaku ditangkap, korban VF ditemukan tewas oleh teman wanitanya, Hilda, yang saat itu hendak pergi ke pasar pada Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 05.10 WIB.
Ibu Hilda, Umi menjelaskan, korban ditemukan oleh putrinya di jalan setapak antara deretan makam.
Lokasi rumah Umi tak jauh dari lokasi tempat ditemukannya korban.
"Anak saya yang lihat, tukang sayur juga lihat katanya," kata Umi, seperti dikutip Tribun Jakarta.
Menurut Umi, saat itu Hilda yang kaget melihat keberadaan jenazah korban mengurungkan niat untuk ke pasar.
Lalu, Hilda kembali ke rumah untuk melaporkan temuannya itu.
"Begitu dia lihat, langsung balik lagi ke rumah. Enggak jadi ke pasar. Dia cerita sama saya, gemetaran," ucap Umi.
Saat itu, Umi dan Hilda serta warga lain datang ke lokasi ditemukan korban.
"Pas bareng-bareng ke sana, anak saya ternyata ngenalin. Ternyata temannya, tahunya dari bajunya itu," ucap Umi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com