Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara Khusus

Rektor Unhan: Kadet Harus Sanggup Delapan Jam Berenang di Laut (2-Habis)

Kadet tidak hanya sekadar berenang di kolam renang tetapi mengarungi lautan lepas. 

Editor: rustam aji
Tribunnews/Jeprima
Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian saat ditemui di Gedung Rektorat UNHAN, Sentul, Jawa Barat, Kamis (3/2/2022). 

Bisa diceritakan apakah Unhan juga melakukan riset terhadap strategi pertahanan negeri kita?

Ya. Penelitian-penelitian itu rutin kita berikan, baik penelitian yang level mahasiswa, apakah itu pada tesis atau disertasi, ataupun penelitian para dosen, kemudian juga penelitian bersama dengan beberapa institusi.

Apakah itu perguruan tinggi dari luar negeri, atau dalam negeri, atau organisasi profesi, atau yang lainnya.

Sehingga memang dadi hasil penelitian itu kita tetap yakin bahwa strategi pertahanan rakyat semesta itu adalah yang paling pas dan paling baik untuk Indonesia.

Seperti ada komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung

Seperti tahun lalu kita sudah resmikan komponen cadangan. Pemerintah tahun ini juga akan mencanangkan pembentukan komponen cadangan lagi.

Itu adalah merupakan keunggulan kita. Jadi salah satu penelitian kami yang paling utama, yang harus dieksploitasi itu oleh Bangsa Indonesia, adalah keunggulan yang dimiliki kita sekarang.

Kita boleh teknologinya kalah dengan beberapa negara, alutsista boleh kurang modern, tapi manusianya harus banyak dan jagoan. Ini keunggulan kita.

Makanya sekarang di Unhan itu, semua kadet mahasiswa harus jagoan.

Harus pendekar. Harus bisa lima beton. Semakin naik tingkatnya semakin banyak beton yang harus dihancurkan.

Saya mendengar di Indonesia Unhan satu-satunya yang mempunyai kajian mengenai nuklir. Benarkan demikian?

Kami melihat nuklir sebagai sebuah senjata. Jadi kalau di luar seperti Batan melihat nuklir sebagai energi.

Ada juga kajian di beberapa institusi melihat nuklir sebagai obat. Ada juga yang memandang nuklir sebagai teknologi pangan.

Kalau kami ini mempelajari nuklir dari semuanya. Energi, pangan, kosmetik dan senjata.

Jadi yang dimaksud satu-satunya itu untuk kajian senjata nuklir. Itu di fakultas teknologi pertahanan program S2.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved