Berita Semarang
Polda Jateng Sebut Video Ex Kapolres Purworejo di TV Soal Zikir 'Hasbunallah' Adalah Video Lama
Video cuplikan wawancara ex Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito dengan repoter televisi swasta mendadak vira di twitter.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Video cuplikan wawancara ex Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito dengan repoter televisi swasta mendadak vira di Twitter.
Saat itu Rizal menyebut zikir hasbunallah wani'mal wakil biasanya digunakan untuk perang.
Menanggapi viralnya video tersebut Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Al Qudusy menerangkan cuplikan video itu lama.
Cuplikan video itu yang sengaja diviralkan kembali oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
"Video itu adalah cuplikan wawancara Kapolres Purworejo Lama (AKBP Rizal Marito) pada Mei 2021. Sengaja diviralkan kembali untuk membuat situasi di Wadas Purworejo tidak Kondusif," jelasnya, Selasa (15/2/2022).
Menurutnya, saat ini situasi Wadas Bener Purworejo sangat Kondusif.
TNI Polri melaksanakan berbagai kegiatan Baksos di desa Wadas dan berupaya merajut kembali komunikasi sosial antar warga.
"Kegiatan-kegiatan itu dilakukan TNI-Polri setiap hari, dan itu sudah hampir seminggu ini dilakukan," jelasnya.
Iqbal menduga cuitan itu diunggah oleh orang sengaja akan memperkeruh di air yang sudah jernih. Sementara saat ini Kapolres Purworejo dijabat oleh AKBP Fahrurozi sejak 12 Agustus 2021.
"Saat ini Kapolres Purworejo dijabat oleh AKBP Fahrurozi sejak 12 Agustus 2021 lalu, jadi Diksi / judul di media seolah olah Kapolres saat ini yang memberikan statemen itu adalah salah informasi," terangnya.
Iqbal mempertanyakan tujuan pihak-pihak sengaja memunculkan kembali rekaman wawancara AKBP Rizal Marito dengan reporter televisi swasta pada Mei 2021 itu.
"Dalam cuplikan video itu, Reporter melakukan wawancara dengan Rizal Marito sekitar 9 bulan lalu, mengapa baru diviralkan sekarang?" tanyanya.
Ia berharap masyarakat cek ricek, saring sebelum sharing kembali informasi yang bertebaran di medsos. Masyarakat lebih bijaksana menyikapi maraknya berita berita termasuk berita hoax di media terkait wadas.
"Masyarakat sampai terjebak framing negatif yang diciptakan pihak yang tidak bertanggungjawab. Kami mohon masyarakat untuk bijak dan berhati-hati," tandasnya.(*)