Berita Semarang
Kasus Covid-19 Meroket, Relawan Pemulasaraan Covid-19 Aktif Kembali
Berbagai unsur relawan Covid-19 di Kota Semarang sempat vakum seiring menurunnnya kasus Covid-19.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Berbagai unsur relawan Covid-19 di Kota Semarang sempat vakum seiring menurunnnya kasus Covid-19.
Kini mereka kembali berbenah dan merapatkan barisan menyusul kasus Covid-19 di Kota Semarang yang menunjukkan tren kenaikan.
"Kami sudah koordinasi dengan tim relawan Covid-19 Gunungpati Peduli, total ada tujuh personil yang kembali siap terjun ke lapangan bilamana sewaktu-waktu dibutuhkan," terang Ketua relawan Gunungpati Peduli Sulistyawan saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (19/2/2022).
Pihaknya menyadari angka kasus Covid-19 tengah melonjak sehingga komunitasnya kembali berbenah untuk mempersiapkan diri.
Mereka yang telah memiliki bekal keahlian pemulasaraan dan pemakaman Covid-19, telah mempersiapkan personil dan peralatan yang dibutuhkan.
"Mungkin kondisinya akan berbeda saat lonjakan varian Delta tetapi kami tentu harus tetap waspada," ungkapnya.
Ia masih ingat ketika lonjakan varian Delta di pertengahan tahun lalu sehari mampu menangani pemulasaraan hingga tiga jenazah Covid-19.
Kendala saat itu masih kurangnya personil relawan perempuan.
"Sampai sekarang masih menjadi kendala bagi kami, personil perempuan masih kurang hanya ada dua orang," terangnya.
Diakuinya, hal itu masih dapat diakali dengan mengajak salah satu anggota keluarga korban untuk ikut melakukan pemulasaraan.
Tentu mereka akan dilatih sebentar agar melakukan pemulasaraan sesuai standar.
"Akan tetapi semisal kasus angka kematian tinggi kami rasa akan tetap kewalahan saat menangani jenazah Covid-19 perempuan," terangnya.
Ia mengaku, selama ini relawan Covid-19 Gunungpati Peduli tetap mengisi kegiatan sosial selama vakum tak menangani kasus.
Semisal aktif melakukan diskusi bertajuk 'Ngopi PB' yang dilakukan selama dua minggu sekali.
"PB singkatan Penanggulangan Bencana, jadi ngopi sambil ngobrol soal-soal tersebut seperti manajemen bencana, share pengalamanan, dan lainnya," bebernya.