Berita Regional
Inilah Sosok Willem Wandik Bupati Siap Sediakan Lahan Perang TNI-Polri Vs KKB Papua: Berjuang Apa?
Baru-baru ini Willem Wandik bersedia menyiapkan lapangan perang untuk KKB Papua dan TNI bertempur.
“Eksavator yang dibakar KKB harganya Rp.1,8 M, itu di Jayapura, sementara sampai di Ilaga Puncak, Rp.6 M,” cetusanya.
Kader PDIP Pejuangan Provinsi Papua ini pun meminta dukungan dan doa semua pihak agar masalah yang dihadapi Pemerintah Puncak cepat berlalu.
"Kita bisa keluar dari ketertinggalan, keterisolasian, kemahalan, jika kondisi di Puncak aman dan kondusif, Ini yang saya minta untuk semua yang berkepentingan di Puncak, "tuturnya.
Ia berharap semua pihak untuk saling menghargai satu sama lainnya, demi kemajuan yang diimpikan selama ini.
“Kalau tidak ada kontak dan semua saling mengharga untuk pembangunan dari segara sisi, maka kita bisa bersaing dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Sebelumnya, KKB Papua membakar sekolah, puskesmas dan merusak 3 jalan di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua Minggu (2/5/2021).
Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ini dibenarkan oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, di Timika, Selasa (4/5/2021).
"Memang benar ada pembakaran yang dilakukan oleh KKB di Kampung Mayuberi," kata Irjen Mathius D Fakhiri.
Peristiwa tersebut diketahui pada Senin (3/5/2021), pukul 11.30 WIT, setelah saksi berinisial JE mengatakan, telah terjadi pembakaran puskesmas pada Minggu pukul 22.30 WIT.
Dari keterangan saksi, pada saat berada di Kampung Uloni melihat kumpulan asap hitam tebal yang berasal dari Kampung Mayuber pukul 23.00 WIT.
Kemudian, JE kembali mendapat telepon bahwa Gedung SD Mayuberi telah di bakar juga oleh KKB Papua.
JE langsung melaporkan kasus itu ke Polres Puncak.
Ia juga menyampaikan, ada tiga titik yaitu Jalan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni Pintu Angin yang dirusak oleh KKB Papua.
Baca juga: Baku Tembak TNI vs KKB Papua Pecah, 1 Prajurit Terluka, Sebelumnya 3 Personel Gugur
Menurut informasi, jalan tersebut digali dengan kedalaman 25-40 sentimeter.
Perusakan tersebut menurut JE kemungkinan bertepatan dengan waktu pembakaran gedung puskesmas dan Gedung SD Mayuberi.
Selain itu, ada banyak simpatisan KKB yang membantu pembakaran gedung dan perusakan fasilitas jalan yang dibagi dalam beberapa kelompok.
Saat kelompok pertama melakukan pembakaran puskesmas dan dilanjutkan membakar SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak tiga titik Jalan Mayuberi, Jalan Kimak, Jalan Wuloni dan kelompok yang bersenjata berada di pinggir jalan mengamankan simpatisan yang bekerja merusak fasilitas umum tersebut.
Khusus bangunan SD Mayubri, sambung Kapolda, ada lima ruangan yang dibakar KKB Papua.
Sedangkan gedung puskesmas sudah tidak digunakan lagi karena sudah ada bangunan baru.
Fakhiri menyebut, pembakaran dilakukan KKB Papua karena gedung puskesmas pernah dijadikan pos komando taktis (kotis) personel keamanan.
"Itu karena gedung puskesmas lama pernah kami jadikan pos kotis, sehingga mereka tidak mau ada pos keamanan lagi di lokasi itu," kata dia.
Pembakaran lima ruang sekolah, sambung Fakhiri, sangat disayangkan karena wilayah tersebut sangat membutuhkan peningkatan sumber daya manusia.
2. Ikut berduka saat warganya jadi korban
Warga sipil di Kabupaten Puncak pernah menjadi keberingasan KKB Papua.
KKB Papua telah membunuh seorang tukang bangunan, keluarga kepala desa dan membakar fasilitas Bandara Aminggaru di Distrik Ilaga.
Menanggapi hal itu, Bupati Puncak Willem Wandik meminta Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dapat terbuka kepada pemerintah untuk menyelesaikan konflik yang selama ini terjadi di Papua.
Wandik sangat menyesal dan berduka atas konflik bersenjata yang selama ini terjadi hingga merenggut nyawa korban sipil maupun aparat TNI-Polri.
“Nyawa orang itu tidak bisa diambil oleh siapa pun. Itu hanya Tuhan yang punya hak,” kata Wandik di Timika, Sabtu (5/6/2021).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Minta KKB Terbuka Kepada Pemerintah, Bupati Puncak: Jangan Buat Kami Bingung'
Menurut Wandik, apabila kelompok bersenjata mempunyai keluh kesah dan harapan-harapan khusus kepada pemerintah, maka mereka diharapkan menyampaikan secara terbuka.
Karena, menurut dia, sangat disayangkan apabila Kabupaten Puncak yang kini sedang gencar melakukan pembangunan di segala bidang, tapi pada akhirnya dirusak dan dibakar.
Termasuk upaya pemerintah mendatangkan tenaga untuk bekerja membangun infrastruktur, tapi pada akhirnya harus menjadi korban.
“Kami harap saudara-saudara kami itu ungkapkan, jangan membuat kami jadi bingung,” ujar Wandik.
Wandik mengaku belum ada komunikasi yang terjalin antara kelompok bersenjata dengan TNI-Polri dan pemerintah.
Karenanya, Wandik mengajak para pihak untuk segera membangun komunikasi yang baik demi pemulihan Kabupaten Puncak.
Sebab jika situasi tidak kondusif seperti saat ini, menurutnya, Kabupaten Puncak akan tetap mengalami kemunduran.
“Kabupaten Puncak akan mengalami kemunduran jika begini terus terjadi," pungkas Wandik.
Sebelumnya, KKB Papua telah membunuh seorang tukang bangunan, keluarga kepala desa dan membakar fasilitas Bandara Aminggaru di Distrik Ilaga.
KKB Papua juga membakar rumah warga di hari yang sama. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Siapa Willem Wandik? Sosok yang Mau Sediakan Lapangan Perang KKB Papua vs TNI, Sindir Nyali Teroris,
Wanita Tergeletak Bersimbah Darah di Pinggir Jalan, Diduga Sengaja Ditabrak oleh Pacar |
![]() |
---|
2 Kelompok Massa Terlibat Bentrok di Yogyakarta Tadi Malam, Ratusan Polisi Diterjunkan |
![]() |
---|
Astra Melalui YDBA Komitmen Kembangkan UMKM |
![]() |
---|
Pengakuan Guru Ngaji di Garut, Pakai Kisah Nabi Luth Sebelum Sodomi Belasan Santrinya |
![]() |
---|
PSIS Semarang Menang Telak 6 Gol Tanpa Balas Saat Uji Coba Lawan Persik Kendal |
![]() |
---|