Berita internasional

Amerika dan Jerman Tolak Permintaan Ukraina untuk Jatuhkan Sanksi Ke Rusia

AS dan Inggris telah berulang kali memperingatkan dalam beberapa hari terakhir bahwa Rusia akan meluncurkan invasi militer ke Ukraina, sebuah rencana

Editor: m nur huda
AFP
Pasukan keamanan internasional bersiaga di tengah tingginya eskalasi ketegangan saat dialog AS dengan Rusia mengenai Ukraina di Wina, Kamis (13/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, WASHINGTON DC - Permintaan Ukraina agar dijatuhkannya sanksi ke Rusia atas kekhawatiran ancaman invasi, ditolak oleh Amerika Serikat (AS) dan Jerman.

AS dan Inggris telah berulang kali memperingatkan dalam beberapa hari terakhir bahwa Rusia akan meluncurkan invasi militer ke Ukraina, sebuah rencana yang dibantah Rusia.

Namun para pejabat AS berpendapat, memberi sanksi kepada pemerintah Vladimir Putin sebelum dia menyerang hanya akan menjamin krisis segera terjadi.

“Tujuan dari (ancaman) sanksi pada tingkat pertama adalah untuk mencoba mencegah Rusia berperang. Segera setelah Anda menjatuhkan mereka (sanksi), pencegahan itu hilang,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada acara “State of the Union” CNN pada Minggu (20/2/2022).

Komentar AS senada dengan apa yang disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Sabtu (19/2/2022), yang menolak seruan dari presiden Ukraina untuk memberikan sanksi kepada Rusia sekarang.

Dia mengatakan bahwa Moskwa seharusnya dibiarkan menebak-nebak bagaimana Barat akan menanggapi potensi invasi.

Berbicara kepada Hadley Gamble dari CNBC di Konferensi Keamanan Munich tahunan Jerman, Scholz mengatakan bahwa sekutu Barat "siap" untuk memberikan sanksi kepada Rusia - dan dengan cepat - jika ingin menyerang Ukraina.

Namun dia mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut harus tetap menjadi pilihan terakhir, dengan harapan menemukan resolusi damai untuk ketegangan yang sedang berlangsung.

“Lebih baik mengatakan kami melakukannya nanti, daripada melakukannya sekarang, karena kami ingin menghindari situasi tersebut,” katanya, merujuk pada kemungkinan sanksi terhadap Rusia.

"Kami ingin pergi ke arah di mana perdamaian memiliki kesempatan."

Adapun pihak Barat lainnya telah mengancam Moskwa dengan sanksi ekonomi yang berat, jika terus maju dengan invasi.

Mereka mengatakan akan menghukum bank-bank negara dan oligarki Rusia, membatasi ekspor dan melumpuhkan ekonomi.

Berbicara kepada wartawan di Munich, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengatakan sanksi yang akan dijatuhkan akan menjadi beberapa "terbesar jika bukan yang terkuat" dalam sejarah, tetapi menggemakan pandangan Blinken bahwa masih ada beberapa cara untuk menghentikan Putin dari invasi.

"Kami telah sepakat bahwa efek jera dari sanksi ini masih berarti, terutama karena -- ingat juga -- kami masih sangat berharap ada jalur diplomatik keluar dari momen ini," ujarnya seperti dilansir Reuters.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved