Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ratusan Sopir Truk Geruduk Dishub Jateng Tolak Kebijakan ODOL: Kenapa Kami Selalu Ditekan

Dalam aksi yang berjalan tertib itu, pendemo menuntut agar pemerintah merevisi UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Zero ODOL. Para sopir menila, kebijakan

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ Rezanda Akbar
Sriono saat menjadi Hulk dan berjoget untuk menghibur masa aksi saat orasi maupun menunggu hasil audiensi demo pengemudi truk yang menolak kebijakan ODOL di depan Kantor Dishub Jateng. 

 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan pengemudi truk menggelar demonstrasi di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng, Selasa (22/2/2022).

Aksi itu untuk menyuarakan penolakan mereka tentang kebijakan Over Dimension Over Loading (ODOL).

Massa mulai berkumpul sekitar pukul 09.00. Aksi itu sempat bikin macet di kawasan tersebut lantaran para sopir truk memarkir kendaraan di bahu Jalan Siliwangi.

Dalam aksi yang berjalan tertib itu, pendemo menuntut agar pemerintah merevisi UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Zero ODOL. Para sopir menila, kebijakan itu tidak berpihak pada mereka.

Menurut mereka, aturan itu memaksa pengemudi membawa muatan yang tidak sesuai dengan biaya operasional.

Ketua Asosiasi Pengemudi Independen (API), Suroso berharap, aspirasi mereka bisa disampaikan Dishub dan Ditlantas Polda Jateng ke Kementerian Perhubungan dan Mabes Polri.

Sementara, sembari menunggu revisi, pendemo minta agar kebijakan itu ditunda dulu. Apabila tidak dituruti, menurutnya seluruh pengemudi truk di Indonesia akan mogok.

"Kita seluruh sopir truk Indonesia akan berhenti tidak mau menjalankan tugas dan arahan," ujarnya.

Ia menerangkan, para sopir akan takut bekerja. Menurutnya, ada ancaman denda yang cukup tinggi bagi pelanggar. Selain itu, ada juga ancaman pidana kurungan.

"Dengan denda yang mahal dan ada pidana kurungan itu menjadikan sopir takut untuk bekerja. Kenapa sopir selalu ditekan dan ditekan, belum tentu masyarakat umum bisa mengemudikan truk," lanjutnya.

Ia menambahkan, sopir merupakan profesi sentral dalam perputaran roda ekonomi. Oleh karena itu, ia pun minta perhatian pemerintah dengan mempertimbangkan peran sopir dalam sektor ekonomi.

Ia mengungkapkan, selama ini pengemudi truk di jalan sudah merasa tertindas. Terlebih lagi, adanya operasi zero ODOL bikin pengemudi truk lebih tertindas.

"Tolong perhatikan kita dan ajak koordinasi. Jangan diabaikan dan tidak ada perlindungan hukum yang jelas. Jangan kita salah sedikit kena tindakan tegas secara hukum, ditilang kena denda mahal," tambahnya. Demo yang berlangsung tertib itu berakhir pukul 12.00.

Perwakilan pendemo diterima Kadishub Jateng, Henggar Budi Anggoro. Di hadapan para sopir truk, Henggar mengatakan bila akan ada operasi ODOL.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved