Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KKN UPGRIS

Cegah DBD, Mahasiswa KKN UPGRIS Gelar Penyuluhan Door to Door Berantas Jentik Nyamuk secara Mandiri

Penyakit demam berdarah (DBD) di Indonesia menjadi salah satu penyakit yang cukup mematikan.

Editor: abduh imanulhaq
KKN UPGRIS
Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 19 melakukan pemantauan dan penyuluhan pemberantasan jentik nyamuk secara door to door di RW 05 Kelurahan Bendan Ngisor, Kec Gajahmungkur, Kota Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 19 melakukan pemantauan dan penyuluhan pemberantasan jentik nyamuk secara door to door di RW 05 Kelurahan Bendan Ngisor, Kec Gajahmungkur, Kota Semarang.

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja KKN yang signifikan karena saat ini merupakan musim hujan.

Tujuannya dapat mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD), khususnya di RW 05.

“Pemantauan jentik-jentik di rumah seharusnya memang dilakukan sendiri oleh masyarakat. Jadi warga juga harus ikut andil dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya,” jelas Lurah Bendan Ngisor, Koyin SH MM.

DBD merupakan penyakit yang mematikan apabila tidak ditangani dengan tepat.

Untuk memutus wabah demam berdarah, langkah yang paling tepat adalah membasmi jentik-jentik nyamuk yang ada di sekitar.

Terutama di dalam tempat penampungan air, baik di dalam maupun di luar rumah.

Waspada dan upaya terus dilaksanakan guna mencegah DBD seperti pemeriksaan jentik nyamuk dari rumah ke rumah.

DBD merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Penyakit ini disebabkan salah satu dari empat virus dengue karena nyamuk ini sangat membutuhkan air untuk melatakkan telurnya dan untuk media hidup jentik-jentik nyamuk sebelum dewasa.

Pemantauan dan Penyuluhan Door to Door untuk Pemberantasan Jentik Nyamuk secara Mandiri oleh KKN Upgris kelompok 19
Pemantauan dan Penyuluhan Door to Door untuk Pemberantasan Jentik Nyamuk secara Mandiri oleh KKN Upgris kelompok 19 (IST)

 

Program dilaksanakan dengan berkunjung rumah ke rumah karena keterbatasan penyuluhan secara berkelompok, terlebih sekarang masih masa pandemi.

Mahasiswa juga menempelkan formulir yang akan diisi oleh masyarakat dan terus dipantau selama seminggu sekali tanpa harus masuk ke dalam rumah di RT 01 sampai RT 06.

Kegiatan ini diharapkan agar masyarakat dapat melaksanakan pengecekan jentik mandiri, karena tanggung jawab adanya jentik nyamuk di sekitar rumah adalah tanggung jawab masyarakat itu sendiri.

Budidaya Tanaman Talas Beneng dan Cabai Rawit 

Kelompok 19 yang terdiri dari 19 mahasiswa dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan Asep Ardiyanto, M.Or dan Ir. H. Abdul Gafur selaku Ketua FKK (Forum Kesehatan Kelurahan) Bendan Ngisor.

Pelaksanaan KKN mulai 27 Januari-28 Februari 2022.

Mahasiswa yang terjun berasal dari dari Fakultas Pendidikan dan Fakultas Teknik.

Program kerja lain adalah Budidaya Tanaman Talas Beneng dan Cabai Rawit di Lahan Terbatas menggunakan polybag bagi Kelompok Tani Kelurahan Bendan Ngisor.

Kegiatan ini berlangsung pada 11 Februari 2022 di lahan Kelompok Tani Kelurahan Bendan Ngisor.

Menurut Ir. H. Abdul Gafur, penanaman talas beneng dan cabai rawit merupakan program unggulan bagi Kelompok Tani Kelurahan Bendan Ngisor.

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan talas beneng dan cabai rawit yang berkualitas sehungga dapat dimanfaatkan sebagai produk olahan UMKM masyarakat Bendan Ngisor. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved