Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Konflik Rusia dan Ukraina

Konflik Rusia dan Ukraina, Harga Minyak 100 Dolar AS Per Barel, Bagaimana di Indonesia?

harga minyak mentah dunia semakin mendidih akibat invasi Rusia ke Ukraina hingga akhirnya mencapai level 100 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.

Sergei Supinsky / AFP
Orang-orang terlihat di luar area tertutup di sekitar sisa-sisa peluru di sebuah jalan di Kyiv Kamis (24 Februari 2022). Serangan terjadi usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina pada hari Kamis dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan "invasi skala penuh" sedang berlangsung. (Foto oleh Sergei Supinsky / AFP) 

Rabu malam, Putin mengatakan Rusia akan meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina. Jurnalis televisi CNN yang meliput di beberapa kota di Ukraina merekam munculnya sejumlah ledakan jauh.

Invasi Rusiaatas Ukraina dalam skala penuh dikhawatirkan akan merusak jaringan pipa penting yang menghubungkan aliran gas Rusia ke Eropa, ungkap analis Raymond James Pavel Molchanov kepada The Washington Post, Selasa.

"Sanksi terhadap Rusia diperkirakan akan mengarah pada pembalasan oleh pemerintahnya, di mana pasokan gas ke Eropa terputus. Rusia adalah pemasok energi utama Jerman - yang mengarah ke kejutan pasokan lain yang akan berdampak pada pasar energi global," kata Kyle Roda, seorang analis pasar di perusahaan perdagangan valuta asing.

Kekuatan Barat telah mulai menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, termasuk menutup pipa gas Nord Stream 2 senilai 11 miliar dolar AS antara Rusia dan Jerman.

Pemerintahan Biden telah memberlakukan sanksi “putaran pertama” yang menargetkan bank-bank Rusia dan orang-orang kaya.

Langkah-langkah awal itu termasuk sanksi terhadap perusahaan yang bertanggung jawab atas Nord Stream 2, anak perusahaan dari perusahaan Gazprom yang dikendalikan Kremlin.

Harga Bitcoin Anjlok

Serangan militer Rusia terhadap ibu kota Ukraina, Keiv, membuat pasar cryptocurrency terguncang. Berdasarkan data Coinmarketcap, hampir sebagian besar mata uang Crypto mengalami penurunan drastis.

Selama 24 jam terakhir, pergerakan harga Bitcoin sebagai mata uang digital teratas di pasar cryptocurrency, terus mengalami bearish.

Kini volume perdagangan Bitcoin turun menjadi 8.15 persen dengan nilai jual sebesar 34,907.26 dolar AS.

Menyusul Ethereum yang diketahui ikut merosot mencapai 11.80 persen dengan harga 2,346.51 dolar AS. Koin XRP juga mengalami hal yang sama, anjlok hingga 11.30 persen dengan nilai 0.6359 dolar AS.

Hal serupa juga terjadi pada koin Cardano, pihaknya juga mengalami penurunan aset 15.19 persen dengan harga 0.7712 dolar AS, bahkan Solana pun terlihat ambles di angka 19.37 persen dengan 5.206.001 dolar AS.

Tak mau ketinggalan Degecoin terpantau anjlok hingga 15.54 persen dengan 0.1116 dolar AS. Sementara Polkadot memegang 15.20 persen dengan nilai perdagangan yang turun 14.33 dolar AS, hanya dalam kurun waktu kurang dari dalam 24 jam.

Penurunan nilai aset koin digital secara masal selama beberapa hari belakangan, kemungkinan besar dipengaruhi dari adanya konflik yang memanas antara Rusia dan Ukraina.

Jauh sebelum konflik ini pecah, melansir dari Money Control sepanjang tahun 2021 kemarin, volume perdagangan Bitcoin DKK mengalami kenaikan atau bullish, namun setelah Rusia mulai gencar melakukan invasi, pasar Crypto justru terus menunjukan rapot merahnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved