Dongeng Putri Tikus dan Penyihir HItam yang Dilupakan

Berikut dongeng Putri Tikus dan penyihir yang dilupakan. Raja Jingga sangat gembira karena Ratu Kuning melahirkan seorang bayi perempuan.

Bobo/Vanda Parenkuan
Dongeng Putri Tikus dan Penyihir HItam yang Dilupakan 

Raja Jingga  tidak punya cara lain untuk melindungi putri bungsunya. Ia lalu memerintahkan para prajurid untuk menangkap semua kucing di kerajaan itu.

Lalu melepaskan kucing-kucing itu ke wilayah lain di luar kerajaan. Raja Jingga khawatir jika Putri Merah diserang oleh kucing.

Tahun demi tahun berlalu.

Putri Merah tumbuh dewasa tetapi dalam wujud tikus.

Pada suatu hari, Raja Jingga mengadakan pesta ulang tahun Ratu Kuning.

Kedua kakak Putri Merah memakai gaun mereka yang terindah ke pesta itu.

Pangeran Aldo dari kerajaan tetangga, juga datang ke pesta itu.

Putri Merah biasanya tidak mau datang ke pesta.

Namun hari itu, ia ingin melihat Pangeran Aldo yang terkenal tampan dan gagah. Maka ia pun memakai gaun merahnya dan naik ke punggung seekor ayam jantan sahabatnya. Putri Merah mengikat sehelai pita merah di leher ayam itu sebagai tali kekang.

Ia lalu pergi ke pesta ulang tahun ibunya.  

Kali ini, Raja Jingga tidak lupa mengundang Penyihir Hitam dan adiknya, si Pucat. Ketika akan mengambil makanan pesta, si Pucat melihat Putri Merah masuk ke ruangan pesta.

Si Pucat terdiam sejenak. Tiba-tiba ia merasa geli. Betapa lucunya melihat seekor tikus bergaun putri menunggangi ayam jantan, dengan tali kekang dari pita.

“Ha ha ha…”

Si Pucat tertawa terbahak-bahak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved