Dongeng Putri Tikus dan Penyihir HItam yang Dilupakan
Berikut dongeng Putri Tikus dan penyihir yang dilupakan. Raja Jingga sangat gembira karena Ratu Kuning melahirkan seorang bayi perempuan.
Penulis: Wahyu Ardianti Woro Seto | Editor: abduh imanulhaq
Raja Jingga tidak punya cara lain untuk melindungi putri bungsunya. Ia lalu memerintahkan para prajurid untuk menangkap semua kucing di kerajaan itu.
Lalu melepaskan kucing-kucing itu ke wilayah lain di luar kerajaan. Raja Jingga khawatir jika Putri Merah diserang oleh kucing.
Tahun demi tahun berlalu.
Putri Merah tumbuh dewasa tetapi dalam wujud tikus.
Pada suatu hari, Raja Jingga mengadakan pesta ulang tahun Ratu Kuning.
Kedua kakak Putri Merah memakai gaun mereka yang terindah ke pesta itu.
Pangeran Aldo dari kerajaan tetangga, juga datang ke pesta itu.
Putri Merah biasanya tidak mau datang ke pesta.
Namun hari itu, ia ingin melihat Pangeran Aldo yang terkenal tampan dan gagah. Maka ia pun memakai gaun merahnya dan naik ke punggung seekor ayam jantan sahabatnya. Putri Merah mengikat sehelai pita merah di leher ayam itu sebagai tali kekang.
Ia lalu pergi ke pesta ulang tahun ibunya.
Kali ini, Raja Jingga tidak lupa mengundang Penyihir Hitam dan adiknya, si Pucat. Ketika akan mengambil makanan pesta, si Pucat melihat Putri Merah masuk ke ruangan pesta.
Si Pucat terdiam sejenak. Tiba-tiba ia merasa geli. Betapa lucunya melihat seekor tikus bergaun putri menunggangi ayam jantan, dengan tali kekang dari pita.
“Ha ha ha…”
Si Pucat tertawa terbahak-bahak.
Sah! Ini Daftar 6 Desa di Kecamatan Ambal Kebumen Diterjang Tol Jogja-Cilacap |
![]() |
---|
Kasus HIV dan Sifilis Alami Peningkatan di Kota Pekalongan, Ini Data Rincinya |
![]() |
---|
Gelar Sosialisasi ke Ponpes, Pemkab Batang Ajak Santri Tangkal Kekerasan Seksual |
![]() |
---|
Karena Alasan Inilah, Bawaslu Kabupaten Pekalongan Gelar Raker Penyelesaian Sengketa Pemilu |
![]() |
---|
Wabup Blora Ingin Anak-anak di Blora Tempuh Pendidikan Hingga 12 Tahun |
![]() |
---|