Daur Ulang
Jangan Asal Buang Sampah Dapur, Ternyata Bisa Diolah Jadi Hand Sanitizer, Simak Caranya
Melansir data dari Kementerian Kesehatan, hand sanitizer menjadi salah satu komoditas yang penjualannya meningkat selama masa pandemi selain masker.
Kemudian, wadah harus dibuka kembali pada usia 30 hari untuk melepaskan gas dan mengecek keberhasilan proses fermentasi.
Kegagalan fermentasi biasanya terjadi akibat udara yang tidak bersih sehingga dianjurkan untuk menyimpan fermentasi jauh dari tempat sampah.
“Alkohol yang tercipta pada minggu pertama proses fermentasi berubah menjadi asam asetat secara alami."
"Setelah proses fermentasi selesai, eco-enzim yang telah dihasilkan dicampur air dengan perbandingan 1:400, yaitu 1ml eco-enzim untuk 400ml air,” papar Suharti.
Baca juga: Fuji Tante Gala Sky Menangi Penghargaan Popular Creator of The Year, Piala Diterima Atta Halilintar
Baca juga: Inilah Presiden Volodymyr Zelensky, Komedian yang Kini Berjuang Mempertahankan Ukraina
Baca juga: Bocah Berpakaian Bonek Dibacok Oknum Suporter Arema FC, Ali Rifki: Kami Minta Maaf, Kami Mengutuknya
Selain lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia, riset dari Department of Chemical Engineering, National Institute of Technology Tiruchirappalli, India, menyebutkan limbah rumah tangga yang difermentasi juga berpotensi menghasilkan metana atau hidrogen yang berfungsi sebagai antiseptik.
Artinya, efektivitasnya akan setara dengan produk antiseptik berbahan dasar alkohol.
Ke depan, menggunakan metode yang sama, Suharti dan tim berencana memproduksi pengharum ruangan dari ekstrak bunga, kulit jeruk, dan bahan alami lainnya.
Eco-enzim yang dihasilkan dari bahan-bahan alami tersebut juga memiliki fungsi lain yakni sebagai penghilang kuman. (*)